Liburan di Sydney : Harbour Bridge dan Sydney Opera House


Keep dreaming, then the universe will support you – Paulo Coelho

Seperti yang udah sering aku bilang sebelumnya, bahwa Australia sama sekali bukan negara yang ingin aku tuju. Bukan karena Australia jelek, bukan. Australia menurut aku pasti cantik dan keren. Yang membuat australia gak pernah masuk ke dalam list aku adalah karena menurut aku Australia terlalu jauh untuk aku jangkau. Aku sendiri merupakan orang yang lumayan realistis. Kalau bisa aku capai ya akan aku usahakan. Tapi kalau sepertinya terlalu jauh untuk aku capai, bahkan mimpipun aku malas melakukannya.

Tapi namanya mimpi itu gratiskan yak. Jadi kenapa pula kita membatasi mimpi-mimpi kita hanya karena kita berfikir itu tidak mungkin? Bagi aku itu gak adil, gak adil untuk hidup kita sendiri. Maka, mulailah bermimpi. Dan akupun mulai percaya, kalau kita bermimpi, dan sering menyebutkan mimpi itu, sering menceritakan mimpi itu ke orang terdekat atau bahkan orang yang baru kita kenal saat kita aja bicara, walaupun sepertinya gak ada sama sekali jalan untuk mewujudkan mimpi itu, tapi lama-kelamaan seakan dunia bergerak, bergerak membantu keinginan kita itu. Karena gak bisa dipungkiri, bahwa semakin kita sering menyebutkan mimpi itu, alam bawah sadar kita akan menggerakkan tubuh kita ke mimpi tersebut. Dan dengan bantuan Allah, voila, ada jalan dan mimpi itupun terwujud.

Satu mimpi aku, mengunjungi Sydney Opera House.

Sebelumnya, baca juga cerita perjalanan kita di Aussie yang lainnya ya:

  1. Itinerary Winter in Aussie (Perth dan Sydney)
  2. Winter in Aussie: Perth (1)
  3. Winter in Aussie: Fremantle, Perth (2)
  4. Winter in Aussie: Unproductive Day, Perth (3)
  5. Liburan di Sydney : Harbour Bridge dan Sydney Opera House
  6. Liburan di Sydney : Taronga Zoo, Queen Victoria Building dan Hyde Park
  7. Liburan di Sydney : Blue Mountain dan Darling Harbour
  8. Liburan di Sydney : Paddy’s Market dan Museum Australia
  9. Liburan di Sydney : Royal Botanic Garden, The Rock dan Bondi Beach
  10. Liburan di Sydney : Milsons Point dan Sydney Fish Market

***

Aku datang ke Sydney dengan kondisi tubuh yang berantakan sebenarnya. Mulai hari ketiga di Perth (baca bagian 4) sebenarnya aku udah terserang flu. Makin malam, flunya makin parah. AKu bahkan sampe dipijet si abang di bandara. Sambil nunggu penerbangan ke Sydney dari Perth aku minum obat dan ujung-ujungnya ketiduran. Bangun-bangun udah mau naik pesawat dan di pesawat blas ketiduran lagi (efek obat flunya). Untungnya si K juga tidur dengan pulasnya di dalam pesawat yang artinya aku bisa istirahat dengan tenang selama dalam perjalanannya.

Tiga jam kemudian aku terbangun. Pesawat tiger yang aku tumpangi tiba-tiba memberikan informasi bahwa mereka akan mendarat. Wuih, cepat juga cuma tiga jam aja pesawatnya udah mendarat. Kan seharusnya perjalanan dari Perth ke Sydney itu memakan waktu 4 jam lebih. Tapi karena keburu senang akupun kemudian segar dan sadar kembali. Karena tidak ingin mengejutkan si K dengan tiba-tiba disuruh bangun pas pesawat udah berhenti, akupun kemudian membangunkan dia yang masih dalam keadaan super ngantuk parah.

Beberapa menit kemudian kok ya kami gak disuruh turun juga. Si abang kemudian mengkatifkan handphonenya dan ada yang aneh ketiga jam menunjukkan hanya berbeda satu jam saja dengan Perth. Seharusnya kan Perth dan Sydney itu bedanya dua jam. Kamipun mulai curiga karena pramugarinya gak ada tanda-tanda untuk menurunkan kami. Makanya si abang kemudia mengecek flightradarnya dan ternyata kami belum sampai di Sydney dong! Pesawat kami entah mengapa (karena aku juga gak denger pengumuman sebelumnya) mendarat di bandara Adelaide. Pantas!

Jadi nyesel karena udah bangunkan si K. Aku tahu banget dia masih kurang banget tidurnya. Tapi karena udah dibangunkan jadinya ya dia gak bisa tidur lagi. Manalah kita lama banget di bandara itu, kurang lebih sekitar 1,5 jam gitu deh. Dari penumpang sebelah yang bertanya dan aku nguping, kayaknya ada yang sakit gitu jadi mereka harus berhenti untuk menurunkan penumpang tersebut. Emang seh di depan kita ada bapak-bapak yang kakinya sakit gitu, tapi selebihnya aku lihat dia sehat seh. Dan pas kita akhirnya terbang lagi ternyata bapaknya emang gak ada loh di bangku penumpang di depan aku. Ntah kapan perginya.

Dari Adelaide ke Sydney memakan waktu satu jam lebih lagi. Tapi waktu itu terasa lama banget. Manalah kita semua udah gak ada ngantuknya sama sekali, jadi berasa bosen banget di pesawat. Maklumlah yak, namanya juga naik pesawat lowcost, hahahaha.

Pukul 10 waktu Sydney akhirnya kita sampai juga di Terminal 2, Sydney Airport. Karena kita dari Perth, jadi gak ada pemeriksaan apa-apa lagi setelah turun dari pesawat. Tinggal ambil bagasi cuss langsung keluar dari bandaranya. Bandara Sydney sendiri biasa aja seh menurut aku. Jangan banyangkan dengan bandara semacam Changi Singapore, Hongkong atau Korea, jauuuuuhhhh. Ini kalau aku bisa bilang cuma memfungsikan sebagaimananya bandara, gak ada tetek bengek lainnya lagi. Paling ada toko-toko souvenir dan tempat makan yang gak banyak juga. Pokoknya minimalis banget lah.

Setelah dapet koper, kami pergi dulu ke stasiunkereta. Bukan untuk naik kereta yak. Pengennya seh pake kereta sebenarnya. Tapi kata si abang pake kereta itu mahal banget klo dari bandara ke kota, sobat missqueen gak boleh pake kereta, jadi pake bus aja, hiks. Di terminal ini kami cuma mau beli OPAL, kartu transportasi di Sydney dan negara New South Wales (NSW) yang bisa digunakan untuk kereta, light trail, dan ferry. Aku beli OPALnya dua untukku sama untuk abang. Untuk si K sendiri gak perlu beli karena kata petugasnya si K masih gratis *horeeeyy*  Lumayan ya bo kalau si K gratis, karena disepanjang aku di Sydney ada kali 5-6 kali aku ngisi si OPAL ini dengan nilai $10 sekali isi. Ini keuntungan bawa anak balita liburan seh, masih banyak gratisnya 😛

Dari Stasiun kereta, kami langsung menuju ke Terminal 3 di Sydney Airport untuk ke stasiun bus di sana dan menunggu bus nomor 400 yang akan mengantarkan kami ke stasiun di Bondi Junction. Sampai di bonti juction kita melanjutkan lagi perjalanan dengan kereta menuju ke stasiun King Cross di mana hotel kami berada.

Sydney, Australia

Apa kessan pertama kali aku milihat Sydney dari dalam bus? Semraut! Hahahahaha. Gak tahu kenapa ya, diotak aku langsung bilang, oww, kotanya ternyata semraut juga ya, gak juga rapi-rapi amat 😛 Mungkin ini akibat aku dari Perth yang kotanya sepi, teratur dan indah gitu ya. Jadi lihat Sydney yang padat, rame dan banyak pembangunan jalannya jadi kesannya semraut aja gitu. Tapi walaupun semraut aku tetep kagum kok sama kotanya. Rumah-rumah penduduknya itu unik banget dimata aku. Kesan luar benuanya kentara banget lah, hahaha. Walaupun aku gak terlalu menikmati banget seh di dalam bus ini karena udah keburu sakit flu berat dan mabok, hahahaha.

Bandara to Annam Serviced Apartemen : Dari terminal 3 naik bus 400 menuju ke Bondi Junction.
Dari bondi junction dilanjutkan naik kereta (Line T4) menuju ke stasiun Kings Cross.

Sampai di hotel udah pukul 11.30 am waktu Sydney. Pas cekin eh ada masalah lagi karena kami bawa anak 4 tahun dan kalau umur segitu harusnya tambah extra bed gitu. Karena menurut mereka gak bakalan muat dengan tempat tidur yang mereka sediakan untuk kami bertiga. Ya om bule gak tahu aja kasur kami dirumah lebih kecil dari sini, muat-muat aja tuh 😛 Akhirnya setelah dijelaskan panjang lebar oleh si abang suami, manager hotelnya mau juga merelakan kami tidur bertiga 😛

Masuk kamar, mandi bersih-bersih, terus tepar. Rencananya kami seharusnya pergi ke Fish Market untuk makan siang di sana. Tapi aku tahu kalau aku paksain yanga da aku bakalan jatuh sakit. Akhirnya aku lebih memilih istirahat dulu di hotel sementara si abang suami beli makanan di luar dan kami bakalan akan jalan lagi sore harinya.

Udah mandi, udah boci-boci cantik, akhirnya badan akupun lumayan segar untuk bisa diajak jalan lagi. Karena udah makan, udah sore juga buat ke Fish Market, maka kita berbalik arah untuk langsung menuju ke tempat utama bagi para turis di Sydney ini. Apalagi kalau bukan Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge.

Annam Serviced Apartemen to Sydney Opera House : Dari Stasiun Kings Cross menuju ke Stasiun Town Hall (LIne T4)
kemudian pindah line (bisa T2, T3 atau T8 pilih salah satu) menuju Cirucular Quay Station.

Ke luar kereta di Circular Quay Station, kita akan langsung dihadapkan dengan pemandangan yang udah aku tunggu-tunggu banget. Apalagi kalau bukan perpaduan antara Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge. Masya Allah, mereka berdua itu cantik banget-nget-nget. Btw adakah di sini yang sama dengan aku baru ngeh bahwa Opera House dan Harbour Bridge ini berdampingan? Aku baru ngeh waktu sampai di sini loh, hahahaha. Kirain aku jaraknya jauh gitu, eh ternyata deket banget.

Dari Circular Quay, turun ke bawah terus ke luar dari stasiunnya kita bakalan langsung ketemu sama Circular Quay Ferries Station. Kalau kita ke arah kiri itu menuju ke The Rock, karena kita mau ke Sydney Opera House maka kita berjalan ke arah kanan. Gak jauh kok dari stasiunnya, paling jalan kaki cuma 5 menit, dan disepanjang Circular Quay ke Sydney Opera House ini dipenuhi sama cafe-cafe di mana orang-orang banyak duduk-duduk cantik sambil menghangatkan tubuh. Sayangnya sepanjang mata aku melihat mereka kebanyakan minumnya bir. Kami nyari-nyari yang jualan kopi kok gak kelihatan, jadi gak bisa deh ikutan nongki-nongkinya >.<

 

Sydney Opera House ituuu, megah banget! Aku gak bosen-bosen mandanginnya. Pas mandangin Opera Housenya langsung teringat waktu kecil suka nonton acara di TV sabtu minggu pagi yang jalan-jalan gitu dan akhirnya bisa berkunjungi ke sini juga. Emang jalan yang Allah kasih itu kita sebagai manusia gak pernah tahu ya. Rasanya jauh banget gitu si Irni dari Pontianak sampe ke Sydney, hahahaha *norak* Tapi karena udah ke Sydney seketika juga pengen ke Eiffel dan Patung Liberty, biar pas icon dunia di datangi semua 😛

Badan yang terasa capek karena masih flu langsung lupa dan asyik duduk-duduk, foto-foto, buat video disekitaran ini. Kami pergi dari sore hari dan baru pulang dari tempat ini waktu udah malam. Bener-bener menyenangkan banget deh di sini.

Dari Sydney Opera House kemudia kita lanjutkan jalan-jalannya lagi ke daerah BSDnya Sydney. Tujuan utamanya sebenarnya seh mau nyarikan si K tempat bermain gitu karena anaknya bete kelamaan di Sydney Opera House (ya maklum lah nak, emakmukan ini lagi norak 😛 ) Udah keliling-keliling mallnya tetep juga gak dapat-dapat yang akhirnya kita malam jalan ke daerah Hyde Park dan nongkrong di Starbuck karena mupeng kopi sedari tadi. Selesai minum kita jalan-jalan di Hyde Park, tapi karena malam jadi susah menikmati juga seh, akhirnya kita memutuskan untuk pulang ke hotel aja.

Besok rencananya kita bakalan ke Taronga Zoo buat lihat Kangguru, yeaay.

bye.

17 Comments

  1. Huuu, jadi rada ribet ya Niee kalau pas liburan sakit begitu. Kadang (kalau nggak lupa, hahahaha) aku biasanya bawa vitamin C kalau pergi jauhan untuk menjaga stamina. Kalau pas kelupaan dan ada tanda-tanda flu, biasanya aku beli vitamin C juga di drugstore setempat.

    Ah, tapi itu lama juga ya Niee di bandaranya Adelaide kok 1,5 jam gitu. Beberapa kali di penerbanganku juga pas ada penumpang yang sakit, untungnya nggak parah yang membuat harus emergency landing di bandara lain gitu sih. Tapi di bandara tujuan ada paramedis yang sudah siap. Jadi begitu pintu dibuka, penumpang diminta jangan berdiri dulu buat ngasi jalan paramedisnya.

    Ah, jadi makin pengen ke Sydney! Tapi udah tahu kalau Sydney Harbour Bridge dan Opera House-nya itu deketan, soalnya pernah ditayangin di The Amazing Race, ahahahah 😆 .

    1. Aku kalau pergi malah bawa obat2an lengkap loh ko. Bahkan waktu ke Aussie ini sebelum pergi aku konsultasi dulu ke dokter anak dan minta resep umum untuk obat yang di bawa. setiap hari juga minum vitamin gitu, tapi tetep aja gak ngefek. padahal aku jarang banget flu parah waktu liburan. Ini mungkin efek aku gak bawa antimo menurut aku. Aku mabok parah waktu di pesawat dan efeknya jadi flu. mungkin seh yak. hahahaha.

      Iya kan. lama banget gitu emergency landingnya. Dan subuh pula. manalah gak bete.

      ayo ko ke Sydney 😁

  2. wah, aku juga pernah jalan-jalan ke Jepang, paddahal bukan negara yang ada di impianku. tapi kadang hal begitu malah ngasih kejutan yah! AKu pengen sekali deh ke Aussy

Balas Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s