Winter in Aussie: Fremantle, Perth (2)


Sebelumnya, baca juga cerita perjalanan kita di Aussie yang lainnya ya:

  1. Itinerary Winter in Aussie (Perth dan Sydney)
  2. Winter in Aussie: Perth (1)
  3. Winter in Aussie: Fremantle, Perth (2)
  4. Winter in Aussie: Unproductive Day, Perth (3)
  5. Liburan di Sydney : Harbour Bridge dan Sydney Opera House
  6. Liburan di Sydney : Taronga Zoo, Queen Victoria Building dan Hyde Park
  7. Liburan di Sydney : Blue Mountain dan Darling Harbour
  8. Liburan di Sydney : Paddy’s Market dan Museum Australia
  9. Liburan di Sydney : Royal Botanic Garden, The Rock dan Bondi Beach
  10. Liburan di Sydney : Milsons Point dan Sydney Fish Market

***

Lanjut lagi cerita di Aussienya. Hari kedua kami di Australia dihabiskan disalah satu kota kecil dipinggiran kota Perth yang bernama Fremantle. Sebenarnya, ada rencana aku dan keluarga untuk pergi ke satu taman nasional untuk melihat Kangguru secara alami di Perth ini. Tapi pas aku lihat cara untuk kesana yang jauhnya kebangetan, dan lagi kalau pake day tour harganya kok ya gak pas dikantong, terus kitapun cuma punya waktu 3 hari kurang banget di Perth ini dan rasanya bakalan sayang banget kalau satu harinya harus habis untuk mencapai taman nasional, dan aku juga sebenarnya males pas lihat youtube channel taman nasional itu yang kok harus ada jalan kakinya dulu sepanjang 1km, akhirnya aku bilang ke abang untuk mencoret taman nasional tersebut dari itinerary kita. Lihat kangurunya ntar aja di kebun binatang di Sydney 😛

Karena prinsip jalan kami adalah, istri (aku) yang menentukan itinerary dan mau ke mana kami pergi selama liburan dan suami (abang) yang bayar semua pengeluarannya, maka akhirnya diapun setuju untuk mencoret taman nasional itu. Daripada ntar dipaksanakan pergi dan muka si irni malah jutek karena kejauhan kan, hihihi.

Fremantle sendiri adalah  sebuah kota di daerah metropolitan Perth di pantai barat Australia, di mulut Swan River, 19 kilometer barat daya dari Central Business District Perth. Kalau dibagian dua kemaren aku bilang transportasi kereta gak terlalu dipake di Perth, maka kalau kita mau ke Fremantle ini haruslah pake kereta (atau bus luar kota?). Aku sendiri memilih naik kereta ke Fremantle dari Perth Station dengan sebelumnya singgah dulu di Yagan Square yang letaknya persih bersebelahan dengan Perth Station untuk bawa si K main-main di playground dulu.

BTW, aku suka banget dengan Perth dan Sydney ini karena di mana-mana banyak sekali menyediakan playground untuk anak-anak main seperti ini. Gak gede seh, tapi banyak dan tertata dengan rapi. Bahkan dibeberapa tempat ada jadwal maintenancenya yang berarti tempatnya sangat dirawat oleh Pemerintah. Jadi kalau main ke Aussie gak perlu harus cari indoor playground yang mihil kayak di Singapore untuk menyenangkan si anak balita. Cukup ke taman aja dianya udah senang. Dan selama bermain ini minimal si K melatih komunikasi berbahasa Inggrisnya juga seh yak. Dan aku lihat dia sudah amat lancar dan sama sekali gak kesulitan untuk berkomunikasi dengan anak-anak lainnya. PR juga buat emaknya untuk lebih meningkatkan bahasa Inggrisnya ntar malah ketinggalan sama anak sendiri 😛

 

Perth Stasiun ini simple banget sebenarnya, hanya ada satu bangunan yang gede dengan dua rel kereta. Tapi karena stasiunnya ini pake bangunan tua jadi berasa keren aja gitu lihatnya. Maklumnya si Irni pas di Aussie ini fakir bangunan tua banget. Lihat bangunan tua dikit yang pastinya cakep terus baperan merasa wah gitu. Padahal bangunannya ya biasa aja gitu bukan yang objek wisata, tapi tetep aja aku merasa keren. Apalagi bangunannya sungguhlah terawat dan dipake fungsinya. Bukan cuma bangunan tua terus dijadikan museum gitu. Itu makinlah menambah kekerenan sebuah bangunan tua kan yak?

Ok, balik lagi cerita ke Fremantle. Karena kami gak beli kartu-kartuan selama di Perth, maka untuk naik kereta di Fremantle ini kami membeli tiket keretanya secara manual. Untuk ke Fremantle dari Perth sekali jalan ini biayanya sekitar $4, bolak balik $8 dan kalau kami berdua (si K masih gratis hitungannya) PPnya sampe $16. Tapi karena kami bertiga dan perginya pas hari minggu, kami bisa beli paket FamilyRider dengan harga $12,80 yang bisa dipake seharian pada hari itu. Lumayankan bisa hemat banyak.

Perjalanan dari Perth sampe di Fremantle sendiri memakan waktu kurang lebih 1 jam dengan kereta yang gede dan nyaman banget. Ditambah dengan pemandangan yang super untuk ukuran aku jadi sama sekali gak ada membosankan sama sekali. Emang Australia ini gak ada membosankannya buat aku. Pengen balik lagi ke sana, ke kota lainnya juga, tapi sayang mahal banget, kan belum ke Eropa sama Jepang juga, hahahahaha.

Sampai di Fremantle Station aku disuguhi sama stasiun dengan bangunan tua lagi. Bangunan tua yang sangat bersih tapi nyaman banget. Aku juga mencoba toilet di stasiun ini dan suasananya sangat bersih, adem dan sepi. Kombinasi sepi dan bangunan tua gitu sedikit menakutkan untuk aku seh, hahahaha.

 

Fremantle itu sepi banget kakaaaak. Jalannya sepi, toko-tokonya sepi, yang rame kayaknya cuma tempat makannya aja. Ini pengaruh karena kita jalannya hari minggu kali ya. Etapi emang Perth dan sekitarnya ini selalu sepi seh menurut aku. Jadi kalau mau ketempat liburan yang sepi dan tenang datang aja ke sini. Tapi siap-siap kebosenan juga, hahahaha.

 

Tujuan utama kita ke Fremantle, apalagi kalau bukan untuk makan Fish and Chip yang fenomenal di Cicerello’s. Untuk bisa kesini dari Stasiun Perth tadi kita perlu naik bus cat lagi. Tapi tenang, seperti halnya di Perth, bus cat di Fremantle ini jugalah gratis. Aku senang :mrgreen: Aku sendiri gak terlalu berekspetasi tinggi dengan makanan ini. Yang udah sering baca blog aku tahulah yah aku bukan penikmat wisata kuliner pas jalan-jalan gini. Lidah aku terlalu kampungan untuk mencoba hal-hal yang baru dinegara-negara yang berbeda. Apalagi untuk mencari menu halal perlulah kekhusus-an waktu dan fikiran, jadi aku sering banget ngeskip untuk berwisata kuliner.

Restorannya sendiri itu ada dipinggir laut. Ada dua tempat untuk menikmati makan di sini, pertama di dalam restorannya dan yang kedua adalah di luar restorannya di mana menghadap langsung ke laut dengan pemandangan air laut yang sangat indah, kapal-kapal yang berlabuh serta ratusan seagull yang menghampiri meja-meja kita sewaktu kita makan. Tapi tenang, disetiap meja dikasih payung-payung gitu kok yang fungsinya dua selain untuk kalau hujan, menurut aku ini juga pengaman dari ganggung kotorannya seagull 😛 Kami sendiri tentu makan di luar dong yak, biar dapat menikmati pemandangan yang sangat jarang banget aku rasakan. Pas aku makan di sini aku tuh senang banget gitu, suasananya itu berasa luar negeri banget karena isinya kebanyakan bulenya, hahahaha. Si Irni banci bule banget 😛 Ya Soalnyakan kalau di Asean bahkan di Korea nuansanya mirip-mirip aja gitu sama Indonesia, nah ini neh beda banget 😀

Untuk cara memesan makananya sebenarnya aku gak tahu loh. Bahkan aku dan si K sama sekali gak masuk ke dalam restorannya, hahaha. Tapi kalau dilihat dari video yang si abang suami rekam untuk pemesanannya ini mirip seperti restoran cepat saji gitu. Aku belum sempat edit videonya kakak! Lagi males banget sekarang, takut gak kekejar buat nulis blognya, hehehe.

Kemaren aku pesannya Fish and Chip $16.85 , Sp Squid Only $13.65, Garlic Bread $4 dan sauce $2 (iya sausnya bayar, dan aku belinya tiga, jadi untuk saus sendiri perlu mengeluarkan uang $6, hiks) dan ternyata semuanya enak kakak! Ah, aku seneng banget makan di sini. Rasanya gak sia-sia menempuh perjalanan jauh-jauh untuk makan di sini. Apalagi pemandangannya dan suasananya sangatlah menyenangkan. Kalau kalian mengunjungi Perth, wajib banget untuk singgah ke Fremantle dan makan Fish and Chip di sini.

 

Selesai makan dan foto-foto, kitapun beranjak ke E Shed Market. Ini adalah kayak pasar tradisonal gitu yang menjual berbagai macam barang untuk oleh-oleh. Tapi aku ternyata kelupaan foto-foto di sini, jadi gak ada fotonya, hahaha. Di sini kami beli beberapa oleh oleh kayak pajangan piring khas Fremantle gitu untuk koleksi aku di rumah.

Di sini kita juga sempat numpang buat sholat. Jadi karena kakak-kakak penjangan toko di Fremantle ini rata-rata orang Indonesia dan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar (ya iyalah ya 😛 ), kami sekalian nanya-nanya ada gak tempat untuk sholat di sana, dan ternyata ada dong. Alhamdulillah banget. Jadi di depan foodcourt gitu ada satu kios yang kosong dan gak terpake. Karena kosong orang-orang memanfaatkannya untuk tempat sholat. Fasilitasnya seh gak ada sama sekali ya kecuali ada karpet gitu untuk kita bisa sholat dan ada bekas keran gitu yang kita bisa pake untuk wudhu, selain itu gak ada. Tapi yang pakenya rame loh. Aku aja harus ngantri dua orang dulu untuk bisa masuk, dan pas kita mau selesai ada orang Malaysia lagi masuk ke sana buat sholat.

Ingat orang Malaysia, jadi ingat disepanjang perjalanan kami di Aussie ini banyak banget loh ketemu orang Malaysia. Mereka satu keluarga gitu, kadang cuma berdua, kadang bertiga sama anak-anaknya, kadang aja juga yang serombongan gede 8-10 orang. Ini samaan juga kayak aku di Korea dulu juga banyak banget ketemu sama orang Malaysia. Tapikan kalau ke Korea mereka bebas visa ya, kalau di Aussie orang Malaysia bebas visa juga gak seh?

 

Setelah puas belanja yang sedikit itu, kitapun melanjutkan perjalanan menuju Fremantle Market dan Cappucino Strip. Eh ternyata pas masuk ke Fremantle Market harga barang-barangnya lebih murah aja gitu dari E-Shed Market. Duh, rugi bandar deh eyke. Untung belinya cuma dikit jadi perbedaannya gak terlalu ketara, hahahaha. Jadi kita di sana cuma jalan-jalan aja dan si abang ada beli beberapa buah yang gak ada di Pontianak kayak buah berry-berryan gitu deh. Jangan ditanya rasanya, karena aku gak makan 😛 Tapi kata si abang seh semua buah di Aussie ini enak dan seger-seger gitu. Jadi kalau yang doyan buah wajib bangetlah ya beli buah di sini.

Udah puas keliling pasar, kita balik lagi deh ke terminal kereta api dengan jalan kaki. Selesai sudah perjalanan kami di Fremantle hari kedua di Aussie. Besoknya sesiangan masih di Perth dan malamnya lanjut ke Sydney, yeaaah.

Bye bye 🙂

34 Comments

  1. Wah enak ya jalan jalan keluar negri sama keluargaa..
    Jadi pengen punya keluarga jugaaa *eaaa
    *lulus kuliah dlu
    wkwkkww

    Btw btw.. enak ya di sana da paket family rider gitu, jadi lebih hemat deh. Andai di Indonesia ada, bisa ajak jalan jalan orang tua deh

    Btw bingung sama paragraf terakhir mba.. si abang ada beli beberapa buah yang ada ada di Pontianak.

    Ada ada ?
    maksudnya gmn mba…

    1. oiya, udah aku benerin, makasih ya mbak koreksinya 🙂

      eh itu paket familynya cuma buat orangtua dengan anak kecil di bawah 12 tahun seh, jadi gak bisa orang dewasa semua

  2. Fremantle ini kayaknya oke untuk dijadiin one day trip dari Perth ya Niee. Berangkat pagi, siang makan fish and chips itu, balik sorenya, hahaha 😆 .

    Btw Niee posting ini kok gak muncul di feed WP Reader-ku ya? Hmmm…

    1. iya. bahkan aku berangkatnya udah rada siangan jam 11 gitu. Pulangnya tetep sore udah lumayan. Hahaha. Kecuali kalau mau nongkrong lagi di coffeshop gitu. Ada yang terkenal banget.

      Oh ya. Aku juga gak tahu kenapa gak masuk ya. Padahal aku gak merubah apapun seh settingan WPnya 🤔

      1. Ah iya kayaknya asyik juga sore-sore nongkrong di deket pantainya itu 😀 .

        Iya Niee, aneh nih. Barusan kucek juga setting-nya masih sama kayak sebelumnya (blog ini ada di list yang kufollow). Mungkin lagi ada glitch di WPnya ya, hahaha 😛

  3. Fremantle mengingatkan saya akan tulisan di televisi, kalau ga salah fremantle media hahaha.

    Btw kalau jalan-jalan ke luar negeri itu ada 2 yang selalu jadi pikiran.
    1. Tempat sholat
    2. Makanan halal.

    Tapi emang sekarang udah banyak banget orang Indonesia di luar negeri ya, jadi gak kayak di antah berantah gak ada yang familier hehehe

    1. aku malah gak pernah nonton acara itu mbak, hehe.

      Tergantung juga seh luar negerinya ya, kalau semacam Malaysia dan Singapore masih mudah untuk nyari tempat sholat dan makan. Bahkan di bangkok juga aman kok. Yang rada susah yang udah jauh banget dari Indonesia

  4. Semoga suatu saat ketularan bisa jalan-jalan diluar negeri. Mupeng banget baca cerita mba dan liat foto-fotonya

    1. iya. ini kota emang sepi banget. beda jauh lah sama Jakarta. Kalau Sydney lebih mirip dari segi keramean. Aku lebih suka Sydney seh setelahnya 😁

    1. seru banget bang.

      waduh. ini waktu jalan belum juga ada penomoran apa apa. Gak masalah seh aku. Karena gak pernah ngomong politik jadi aku yakin yang ngelihat juga gak mikir si irni lagi campaign 😅

Balas Komentar