Liburan di Sydney : Taronga Zoo, Queen Victoria Building dan Hyde Park


Sebelumnya, baca juga cerita perjalanan kita di Aussie yang lainnya ya:

  1. Itinerary Winter in Aussie (Perth dan Sydney)
  2. Winter in Aussie: Perth (1)
  3. Winter in Aussie: Fremantle, Perth (2)
  4. Winter in Aussie: Unproductive Day, Perth (3)
  5. Liburan di Sydney : Harbour Bridge dan Sydney Opera House
  6. Liburan di Sydney : Taronga Zoo, Queen Victoria Building dan Hyde Park
  7. Liburan di Sydney : Blue Mountain dan Darling Harbour
  8. Liburan di Sydney : Paddy’s Market dan Museum Australia
  9. Liburan di Sydney : Royal Botanic Garden, The Rock dan Bondi Beach
  10. Liburan di Sydney : Milsons Point dan Sydney Fish Market

***

Salah satu niatan kita pergi ke Aussie ini, selain pepotoan di Sydney Opera House ( πŸ˜› ) adalah untuk melihat langsung Kangguru. Sebenarnya si abang pengen melihat Kangguru dari alamnya langsung di Taman Nasional gitu. Tapi pas aku lihat-lihat cara mendatangi tempatnya udah keburu males duluan, hahahaha. Jadilah aku bilang ke abang bagaimana kalau kita lihat Kanggurunya di Kebun Binatang aja. Selain dekat dan gak menghabiskan waktu, juga bisa melihat binatang lain dan menambah wawasan si K tentang dunia hewan (tsaah, asalannya bisa aja ya si Irni πŸ˜› )

Akhirnya, usulan akupun disetujui oleh si abang. Emang dasar kami keluarga pemalas jalan kaki jauh ya, jadi kalau ada pilihan yang deket dan dan buat capek pasti itu yang dipilih πŸ˜› Lagiankan kita sama anak balita umur 4 tahun, yang terlalu repot gak ada jadi pilihan seh.

Kalau kalian ke Sydney dan mau ke kebun binatang, Taronga Zoo adalah pilihan yang tepat menurut kami. Taronga Zoo adalah kebun binatang kota Sydney, Australia yang pertama kali dibuka pada tanggal 7 Oktober 1916. Kebun binatang ini terdapat di daerah pesisir pantai dari pelabuhan Sydney (Sydney Harbour) di Mosman. Luas kebun binatang ini adalah 287 hektare dan memiliki lebih dari 26.000 binatang.

Untuk bisa sampai ke Taronga Zoo ini ada tiga pilihan transportasi yang bisa dipilih. Pertama dengan train, kedua dengan bus, dan ketiga dengan ferry. Karena kami bertiga belum merasakan naik ferry di Sydney, tentu ini yang menjadi pilihan kami untuk mengunjungi Taronga Zoo ini. Caranya gampang kok. Dari manapun kalian tinggal naik train menuju ke Circular Quay Station. Keluar dari Circular Quay langsung turun dan masuk ke dermagaΒ  jalur F2 untuk ferry ke Taronga Zoo. Tapi untuk ferry ini aku agak kurang yakin seh di mana tempat yang tepatnya, soalnya dermaga untuk jalannya suka ganti-ganti gitu. Di Circular Quay ada 6 dermaga klo aku gak salah hitung πŸ˜› jadi daripada kesesat ke tempat yang salah, lebih baik membaca petunjuknya dulu di depan dermaganya. Cukup jelas seh petunjuknya, jadi gak mungkin salah, hahaha. Dari dermaga di Circular Quay kita akan langsung bergerak menuju ke Taronga Zoo.

Biaya masuk ke Taronga Zoo adalah sebesar $57 untuk adult dan $34 untuk child. Biaya ini udah termasuk tiket naik ke Taronga Zoo menggunakan cable car. Sebenarnya bisa lebih murah kalau kita gak pake cable car dan memilih masuknya pake bus aja. Mungkin lebih murah lagi kalau jalan kaki kali yak πŸ˜› Tapi kalau aku rekomendasikan pake cable car seh lebih seru. Bisa ngelihat seluruh kebun binatang plus pemandangan Sydney Opera House dari atas kan seru yak πŸ˜€

Jadi gimana Taronga Zoonya? Hmm, biasa aja seh menurut aku, huahahahaha *dipentung* Kalau kalian pernah ke Singapore Zoo, Taronga ini mirip seperti itu deh. Tapi aku lebih suka dengan Taronga seh dibanding dengan Singapore Zoo dari segi tempatnya yang luas dan tata letaknya yang mudah untuk dinikmati. Kalau Singapore Zoo aku rada bingung dengan tata letaknya. Pas aku ke sana aku jalannya berputar-putar gitu saking bingungnya. Tapi kalau dari jenisnya lengkapan Singapore Zoo seh, karena di Taronga gak ada jenis macan singa gitu. Palingan yang paling mencolok di sini emang kangguru dan koalanya aja. Jadi kebun binatang favorit irni apa? Ya tentu saja Taman Safari dong! Hahahaha. Iya ya, aku masih paling suka dengan model taman safari gitu. Seru aja lihat binatang yang hidup bebas dan gak dikurung. Mudah-mudahan ada rejeki pengen banget safarian di afrika deh yak satu kali, pasti sangat-sangat jauh lebih seru πŸ˜€

Serunya di Taronga ini juga adalah dibeberapa sudut kebun binatangnya ada tempat bermain gitu untuk anak-anak. Jadi kalau anaknya udah mulai bosen keliling-keliling lihat binatang, dan emak bapaknya udah mulai capek ngejar anak-anaknya (iya ini ceritain aku πŸ˜› ) eh pas banget ada tempat bermain yang cukup luas tapi anak-anak bisa dipantau hanya dengan emak bapaknya duduk-duduk manis dikursi yang udah disediakan. Asyik banget kan yak πŸ˜€

Di sini juga ada pertunjukan anjing laut gitu. Walaupun kita nonton karena si K pengen banget nontonnya pas lihat pertunjukannya dari luar, tapi aku suka sedih membayangkan bagaimana para binatang itu dididik sampai mereka bisa patuh gitu untuk sebuah pertunjukan. Semoga makin berkurang deh yak pertunjukan yang melibatkan binatang gini.

Dibagian ujung kebun binatangnya, kita akan dapatkan ada sepetak tanah luas gitu yang banyak terdapat tenda-tenda gitu. Emang ada gitu yang mau berkemah di tengah kebun binatang? Tapi pemandangan dari sini emang keren seh. Pemandangan dari atas bukit mengarah langsung ke sungai dan Sydney Opera House. Cantik!

Karena kita keluarnya masih siang, akhirnya kita memutuskan untuk makan di daerah CBD aja. Kita makannya di rumah makan Indonesia bernama Shalom.

Town Hall ke Shalom Restoran Indonesia

Ini rumah makannya bersertifikasi halal seh walaupun namanya kayak gak halal gitu yak, hahahaha. Kami sering banget makan disini. Kalau gak salah sepanjang liburan di Sydney ada kali 4 kali makan di sini. Soalnya kan aku kurang pandai untuk menikmati makanan yak, jadi kalau udah ada tempat yang pas dilidah ya udah kesana terus πŸ˜›

Lagian tempat ini strategis banget, di tengah CBD gitu. Untuk ketempat ini tinggal ambil train dan turun ke Town Hall Station terus jalan kaki sedikit sampe deh.

Musallahnya ada di dalam City Express Supermarket itu
Lokasi York St Musallah dari Shalom Restoran

Habis makan terus cari tempat sholat. Hasil googling ada satu tempat sholat gitu di daerah Queen Victoria Building. Jadi satu blok di belakang mall itu ada satu mini market yang di dalamnya nyediakan tempat untuk sholat dengan fasilitas seadanya. Namanya York St Musallah. Walaupun seadanya, tempat ini selalu rame loh. Aku dua kali ke sini dan selalu ada aja orang-orang yang sedang sholat. Ada yang emang orang Sydney dan gak kalah rame yang pejalan kayak kami gini. Di sini juga udah disediakan sendal untuk ambil wudhu, sajadah, mukena dan tempat cowok dan ceweknya juga dibedakan walaupun cuma dipisah tirai seadanya gitu.

Udah kenyang, udah sholat, mari kita lanjutkan jalan-jalannya lagi. Karena udah beredar di sekitaran Queen Vicotria Building dari tadi, maka kitapun sekalian aja nginterin tempat ini.

Jadi Queen Victoria Building ini adalah bangunan tua yang dijadikan mall gitu. Mall mewah seh menurut aku, dapat dilihat dari barang-barangnya yang gak bisa kebeli oleh si irni πŸ˜› tapi walaupun mewah gedungnya ini kecil banget untuk ukuran mall. Untuk ukuran mall orang Indonesia yang biasanya mall itu segede gaban yak πŸ˜› Jadi cuma jalan-jalan sebentar pepotoan udah deh selesai. Mau nongkrong juga takut uang liburan seminggu habis cuma untuk ngopi ngopi cantik πŸ˜› jadilah kita keluar aja sambil lanjut pepotoan di luarnya.

Dari Queen Victoria Building, kita lanjut lagi jalan kaki ke Hyde Park. Mumpung masih sore jadi foto-fotonya bisa terangan dikit nampakin muka kita. Penting kan yak udah jauh-jauh dateng eh fotonya burem kan kami sedih. Belum tentu bisa ke sini lagi, hahahaha.

Hyde Park ini adalah taman yang kurang interaktif, hahahaha. Ya apa ya? Isinya itu cuma rumput-rumput gitu dengan dikelilingi oleh pohon-pohon gede. Rumputnya itu gak terlalu luas karena banyak dipotong oleh jalan-jalan kecil, jadi rasanya nanggung gitu untuk gelulingan di rumput atau sekedar untuk piknik. Di tengah Parknya ada semacam air mancur gitu yang kita bisa duduk-duduk disekelilingnya. Atraksi utama Hyde Park ini justru menurut aku adalah gereja St Mary’s Cathedral.

Tapi mungkin kalau aku orang Sydney bakalan suka ke Hyde Park ini sore-sore cuma untuk duduk-duduk santai dan ajak anak main-main. Soalnya di Pontianak kan gak ada taman yang isinya rumput hijau gitu. Setiap pembangunan taman isinya kalau gak perosotan ya air mancur. Aku pengen ada taman untung gegulingan bapak walikotaaaa >.< (banyak maunya πŸ˜› )

Udah puas main-main plus pepotoan di Hyde Park, dan karena udah malam juga, akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Karena baru jam 7an gitu, dan si abang bilang rasanya hotel kita gak terlalu jauh dari Hyde Park, maka dengan mulianya si abang suami memberikan ide untuk kami jalan kaki aja dari Hyde Park ke hotel.

Hasilnya? Itu jauh banget kakak! Jangan percaya dengan itu google map yang bilang 17 menit. Ada kali aku jalan kakinya 45 menit loh. Poin aku itu Coca Cola Billboard yang segede gaban, tapi pas jalan kok ya gak sampe-sampe gitu, hiks. Padahal besok-besoknya si abang ngajak pake bus itu deket loh, cuma lima menit aja naik bisnya, huh!

Sampai di hotel langsung makan, sholat dan tidur. Besok perjalanan jauh mau ke Blue Mountain πŸ˜€

 

 

bye.

27 Comments

  1. Huahaha, iya sih ya Niee. Ke Taman Nasional memang seru tapi kalau bawa balita gitu sepertinya memang jadi agak repot juga ya πŸ˜› . Jadilah mendingan ke kebun binatang aja πŸ˜€ .

    Iyaa, di beberapa kota memang ada banyak taman yang memang diperuntukkan untuk penduduknya sih, bukan untuk turis. Jadi kalo turis kesana bakal mikir “Kok begini doang?” πŸ˜› .

    1. iya kan yak. Ntar aja ke taman nasional kalau ke aussie lagi klo si K udah gedean. Gak minta gendong2an πŸ˜†. pengen ke Melbourne kata semua orang bagus tapi aku gak ke sana. hiks.

      Iya neh untuk hyde park emang bukan buat turis menurut aku. Kalau taman lainnya lebih seru. Jadi klo ke sini sambil lalu aja udah cukup seh.

  2. Hmm, kalau menurut sepandangan saya, Hyde Park itu cukup luas, lho, area rumputnya. Apalagi yang dekat air mancur, seberang katedral. Mungkin karena Mbak datang kesorean jadi kelihatannya kurang oke.

    Waktu liburan Lebaran 2018 lalu, masih winter, saya ke Hyde Park awalnya kesorean juga dan ngeliat tamannya biasa aja. Tapi besok siangnya, setelah ke katedral dan mampir ke Hyde Park untuk lunch, baru keliatan luas dan ramainya itu taman. Karena siang hari, banyak anak main-main di situ. Lari-larian lah, main frisbee, sepeda, roller blades, skate board, pokoknya demi dapat panas matahari. Banyak juga orang (termasuk saya) gelar tikar di rerumputannya dan piknik atau sekadar berjemur. Saking luasnya itu taman sampai nggak ada habisnya orang berjejalan.

    Intinya, Hyde Park ini better didatangi siang hari, karena justru banyak aktivitas di sana. Sekilas emang kayak nggak ada mainan atau atraksi, apalagi buat anak, tapi kalau siang banyak komunitas yang muncul dan bikin group activity. Pas kemarin saya datang, ada komunitas sulap dan kids gymnastic di sana. Banyak anak yang penasaran jadi ikut nyoba kegiatan mereka.

    Kalau mau taman yang lebih interaktif, mungkin bisa coba ke Melbourne. Kota itu lebih ramah turis lagi, ketimbang Sydney. Menurut saya Sydney dari segi destinasi wisatawan memang kurang variatif dibanding Melbourne. Thank you for sharing!

  3. Jalan kaki 17 menit mungkin itu buat bule kali ya Niee mereka bisa jalan cepat bangett πŸ˜€ . Klo foto bertiga itu pakai tripod atau minta potretin orang?. Lain kali jepret 2x atau 3x siapa tahu burem, mungkin ada 1 yg bagus kan πŸ˜‰ .

    1. iya ya. kalau ukuran aku gak sampe sampe 17 menit walaupun berlari. hahahaha.

      Pake tripot mbak. Udah banyak banget fotonya. tetep aja kurang profesional ya. hahaha

    1. iya deket kan han. kemaren pengen balik lewat bali malah. Tapi gak jadi dan akhirnya menambah hari di Sydney aja keputusannya. Soalnya ke bali juga udah pernah

  4. Seruuu banget ya, sampai jadi tulisan banyak banget.
    Kerennya suka nulis itu, pengalaman apapun ga bakal hilang sampai kapanpun πŸ™‚

    Semoga saya juga bisa liburan ke sama aamiin πŸ™‚

    reyneraeadotcom

    1. belum selesai loh ini. Masih ada 4/5 tulisan lagi deh untuk di Aussie doang. hahahaha.

      Dulu sempat beberapa kali pergi ke satu kota atau negara aku gak tulis karena males. Sekarang jadi nyesel sendiri. Jadi kalau pulang liburan sekarang aku udahakan banget untuk nulis ceritanya. Kalau malesnya kebangetan minimal aku jadikan satu postingan. Biar ada jejaknya deh walo sedikit

  5. Kalau lagi di negara minoritas ketemu makanan khas Indonesia sama menemukan mushhola itu sudah senang banget ya hehehe

    salam
    Okti

Balas Komentar