Autumn Trip [Korea] : Coex Mall, Bukchon Hanok Village dan Dongdaemun Design Plaza


Sebelum baca tulisan ini, baca juga cerita sebelumnya di #Autumn trip Korea Selatan si Niee yak :mrgreen:

  1. Autumn Trip [Korea] : Preview
  2. Autumn Trip [Korea] : Perjalanan ke Korea
  3. Autumn Trip [Korea] : Busan
  4. Autumn Trip [Korea] : N-Seoul Tower, Itaewon dan Myeongdong Street
  5. Autumn Trip [Korea] : Everland
  6. Autumn Trip [Korea] : Gyeongbokgung Palace dan Cheonggyecheon Stream
  7. Autumn Trip [Korea] : Coex Mall, Bukchon Hanok Village dan Dongdaemun Design Plaza
  8. Autumn Trip [Korea] : Nami Island
  9. Autumn Trip [Korea] : Pulang ke Pontianak

***

Aduh, kok ya gak selesai-selesai ini yak aku nulis cerita tentang trip ke Korea, hahaha. Tapi biarin deh yak, biar selalu ada ide cemerlang buat ditulis di blog πŸ˜›

Hari ketujuh kita di Korea. Kalau dilihat dari itinerary yang kita buat seharusnya aku ke Nami Island hari ini. Tapi kebiasaan aku dan abang suami kalau lagi jalan adalah selalu memperhatikan benar soal cuaca. Ini sangat membantu banget loh btw. Karena memperhatikan cuaca ini, aku dapat menghindari daerah-daerah yang berpotensi hujan. Apalagi aplikasi prakiraan cuaca sekarang udah keren banget kan yak, udah bisa memprediksi cuaca perdaerahnya, gak satu kota aja.

Pas malam-malam sebelumnya kita lihat lagi prediksi cuacanya, eh daerah Nami diprakirakan hujan. Hujannyapun sangat lebat dan mungkin ada angin kencang. Namikan taman-taman gitu kan, jadi gak lucu kalau kita hujan-hujanan di sana. Jadilah kita ganti haluan. Karena gak jadi ke Korean Folk Village (baca bagian 5), akhirnya kita menggantinya dengan yang mirip-mirip dikitlah ke Bukchon Hanok Village.

Karena cuma akan ke daerah Bukchon yang deket, jadi kita masukin juga beberapa tempat yang lainnya lagi. Aku masukin salah satu list tempat yang aku pengen pergi, yaitu Rumah Goblin. Soalnya sering lihat orang foto-foto di depan kampus itukan aku juga mau. Si abang masukin Coex Mall, karena katanya dia penasaran kok ya kita jauh-jauh ke Korea gak ada masuk satu mall sama sekali. Lah iyalah bang, kalau mau ke Mall mah ke Jakarta aja itu banyak yang lebih gede πŸ‘Ώ

Pertama lokasi yang kita tuju adalahΒ  Rumah Goblin yang tak lain dan tak bukan adalah berada di Komplek Duksung Women University. Ke sini gampang kok. Cuma perlu naik subway ke Anguk Station (line 3) dan keluar melalui exit 4 (kalau kalian membawa anak dengan stroller aku saranin keluar dari exit 5 aja karena ada liftnya).

Dengan semangat 45 aku berjalan ke arah yang ramai dituju sama orang. Deretan bangunan Hanok udah terpampang yang membuat aku makin semangat. Ya, gak sempat wisata drama korea selama liburan ini paling gak bisa dong punya satu foto disalah satu drama favoritkan yak.

Etapi pas sampai dipintu masuknya kok banyak rombongan yang berhenti. Pas pengen masuk lagi ke dalam kok ya pintu masuk kampusnya ditutup gitu. Setelah celingak-celinguk mencari maksudnya, ketemulah sama tulisan di bawah ini

Iyaaaa, gak boleh masuk kakak! Ditulisannya dijelasin karena ini komplek bukan cuma universitas, tapi ada SD-SMP dan SMAnya juga dan ternyata kepopuleran drama Goblin membuat serta merta orang-orang berbondong-bondong ke sini dan membuat keriuhan dan menggangu kenyamanan anak-anak itu bersekolah, jadilah kebijakan melarang masuk orang-orang untuk berfoto ini dibuat. Aku sedih kakak πŸ˜₯

Manalah si abang terus-terusan ngeledek lagi selama perjalanan ke Bukchon, aku jadi makin gemes dan kesal. Huh! Si K yang gak tahu apa-apa jadi banyak tanya. “Kenapa Ma? Ada apa Ma?” Yang sininya cuma bisa manyun >.<

Saking penasarannya hari terakhir aku di Korea, aku dateng lagi loh ke sini. Mikirnya mungkin kalau hari libur kampusnya buka dan boleh buat foto-foto. Eh, bukannya buka, malah lebih parah pintu depannya udah langsung digembok. Pupus sudah harapanku buat foto-foto di rumah goblin. Hiks. πŸ˜₯

Bukchon Hanok Village

Salah satu gang yang ada di Bukchon Hanok Village
Salah satu gang yang ada di Bukchon Hanok Village

Lokasi Bukchon Hanok Village ini deket banget dengan Rumah Goblin. Stasiunnya sama, cuma beda exit aja. Kalau kita dari Rumah goblin tinggal jalan lurus aja ke kanan, terus nyebrang diperempatan lurus lagi, ntar ketemu sama satu gang kecil yang banyak orang-orang berjalan ke situ dan banyak yang pake Hanbok, nah berarti kita udah sampai di lokasi Bukchon Hanok Village :mrgreen:

Bukchon Hanok Village sebenarnya bukan tempat wisata. Ini cuma komplek perumahan yang terdiri dari beberapa blok di mana perumahan itu masih bernuansa tradisional Korea banget. Rumah-rumah tradisional ini dimiliki oleh orang pribadi, jadi kita harus sadar diri juga kalau jalan di sini jangan ribut dan mengganggu orang yang berada di dalam rumah. Lah wong kalau ada anak-anak maen petasan waktu lebaran aja kita gak suka kan yak di depan rumah kita, apalagi ini yang didatangi orang sepanjang tahun. Pasti udah pasang kedap suara kali ya di dalam rumahnya πŸ˜›

Bukchon Hanok Village
Bukchon Hanok Village
Bukchon Hanok Village

Kalau semuanya rumah pribadi, terus mau selfie-selfie di dalam rumahnya gimana dong?

Oh tenang, walaupun ini kompleks perumahan pribadi, tapi disetiap beberapa meter ada rumah yang menyediakan toilet umum untuk para turis yang kebelet pipis. Nah kalau ketemu sama rumah yang ada tanda Toilet umumnya masuk aja walaupun kamu gak mau pipis, karena itu adalah kesempatan bagi kita untuk bisa foto-foto di area rumahnya. Bahkan beberapa rumah membuka pintu-pintu rumahnya sebagian untuk kita bisa foto-foto loh. Dan semua itu gratis tanpa penghuninya minta imbalan sama sekali. Ah, aku suka deh soal keramahan orang Korea dengan turis seperti ini πŸ™‚

Coex Mall

Setelah puas keliling di Bukchon Hanok Village, kita langsung cuss menuju ke Coex Mall. Tujuan aku ke sana adalah mau cari makan makanan yang enak biar bisa makan banyak πŸ˜› Iya, selama aku di Korea Selatan ini aku kok rasanya kurang beruntung mendapatkan makanan yang sesuai selera aku. Apalagi kalau bulan makanan Indonesia, hahahaha. Di Busan aku tersesat dulu baru dapet makan. Tigakali nyari makan dapetnya restorannya tutup, satu kali di Itaewon yang akhirnya makan restoran halal manapun yang rasanya biasa aja. Satunya udah jauh-jauh naek bis, pas sampe restorannya tutup juga. Terakhir pas aku dari Gyeongbukgung sebelum ke Stream kami nyari makan dulu naek bus. Udahlah salah berentikan busnya yang sampai harus berjalan kaki hampir sekilo, eh pas sampai ditempatnya, jangankan tutup, gedungnya juga udah mau diroboh >.< Bener-bener buat itinerary yang gak akurat itu sangat menyesatkan!

Coex Mall ini di daerah Gangnam. Awalnya aku mau cari Patung Tangan Gangnam yang terkenal itu. Tapi gak jadi karena males πŸ˜› Cara buat ke sini gampang kok. Tinggal naek subway line 2 kemudian turun di Stasiun Samseong exit 5 atau 6. Semingguan di Korea Selatan rasanya baru di sini aku ketemu sama Oppa-Oppa yang mukanya lumayan ganteng dan cewek-cewek Korea yang cantik-cantik. Mungkin daerah asal juga mempengaruhi tingkat kecantikan di sini πŸ˜›

Ketemu perpustakaan gede di Mall. Keren banget deh perpustakaannya

Keliling-keliling mall nyari restoran halal yang makanannyaΒ  sesuai selera, sampailah aku di restoran Turki yang ada menu pizzanya (yang laen restoran India dan arab rata-rata makanan kari gitu kebanyakan). Kali ini ayo lupakan harga, sekarang harus makan enak dan kenyang! Hahahahaha.

Hasilnya gimana rasanya? Untungnya ENAK! Hahahaha. Gak rugi deh jadinya bayar puluhan ribu won untuk sekali makan kali ini (kemudian besok sampai pulang balik ke Indonesia makan Indomie doang πŸ˜› ) Di Coex Mall ini juga ada Mushola, jadi pas aku dan K makan, si abang sekalian bisa Sholat jama’ Dzuhur dan Ashar.

Karena udah sekalian di Mall, kita pasti langsung cari tempat yang bisa buat K main-main. Pas abang cari-cari ketemulah satu tempat mini Aquarium gitu. Tempatnya kecil seh, tapi menurut aku asyik tempatnya. Mulai masuk kita bakalan dikasih brosur yang isinya ada tempat ngecap stam gitu. Jadi selama perjalanan di dalam Aquariumnya, K sibuk lihat-lihat ikan dan nyari-nyari capnya.

Pulang dari Korea yang diceritain ke Nenek dan orang-orang lain pas ditanya soal Korea ya cuma 2: Everland dan Aquarium ini, hahaha.

Dongdaemun Design Plaza

Dongdaemun Design Plaza

Hari terakhir sebelum ke Bandara, aku, abang dan K masih sempat mampir kedua tempat. Tempat yang pertama apalagi kalau bukan rumah goblin yang ternyata tutup juga di hari minggu itu. Hiks. Tempat kedua yang aku kunjungi adalah Dongdaemun Design Plaza. Untuk bisa sampai ke sini tinggal pake subway line 2, 4 atau 5 dan turun di Dongdaemun History & Culture Park exit 1.

Pengen ke Dongdaemun Design Plaza ini hanya karena pengen foto bareng bunga mawar elektrik aja kakak! Hahahaha. Walaupun paling ok itu kalau perginya malam pas bunganya udah hidup, tapi ya gak papa deh pergi pagi. Masih kece juga kok pemandangannya πŸ˜›

Aku tuh pengen ke sini sebenarnya gara-gra nonton drama Produser yang dibintangin sama Kim Soo Hyun. Di dalam drama itu kalau gak salah mereka boleh deh masuk ke dalam taman bunganya. Tapi kok ini gak boleh ya? Aku jadi sedih πŸ˜₯

Kalau dilihat-lihat lagi, cuma bunga mati elektrik gini aja bisa jadi tempat wisata orang ya. Salut deh dengan fokusnya pemerintah Korea menata pariwisatanya. Semoga Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama. Coba gitu buat 1-2 sinetron bagus yang menanyangkan tempat tempat kece di Jakarta aja yang buat orang tertarik ke sana. Terus dijual deh ke negara-negara tetangga. Siapa tahu laku πŸ˜›

***

Segini dulu ya ceritanya. Mudah-mudahan bisa selesaikan menulis tentang Korea ini sebelum aku pergi liburan lagi bulan April mendatang. Ntar jadi menumpuk dah tuh tulisan gak selesai-selesai πŸ˜›

bye.

bersambung..

34 Comments

  1. Bunga elektriknya kayaknya beneran lebih kece kalau malam ya Niee, lebih dapat gitu suasananya πŸ˜› .

    Huahaha, ketenaran draKornya memang dipikir-pikir bisa “mengganggu” juga ya kalau sekolahnya jadi ramai begitu πŸ˜› .

    1. iya, tapi aku perginya hari terakhir ko, sorenya udah pulang ke KL jadi gak sempet, hiks banget.

      bener, beberapa tempat kayaknya terganggu banget dengan kehadiran turis ini, hahahaha

  2. adekku di Korea mba, kerja di pabrik sana.
    Lha aku pengen banget dibeliin tiket PP wkwkwk biar bisa jalan-jalan di sana.
    Mupeng banget dieh, tapi kok kebanyakan pada ditutup ya mba ga boleh foto.
    Goblin emang deh, euforia banget.

  3. Waah okut sewdih, gak boleh masuk ke sini gk boleh masuk kesana, gara2 drakor. Fufufu. Gpp mba, at least dikai bisa ke korea, sementara jutaan org lain cuma kepingin gk kesampaian

  4. Seharusnya sediakan waktu sehari untuk turia ya, tapi ga mungkin juga. Nanti kalau turis nya berulah yang ada skul nya jadi berantakan. Btw keren banget ya mba ada perpus di dalam mall, gede pula. Salut

    1. iya mbak, emang lingkungan sekolah ya, jadi gak bisa sama sekali dimasukin sama turis. Sampai pas hari liburpun gak bisa >.<

  5. Kalau di LN, emang mendadak jadi rajin bukain weather forecast ye. Aku pulang bentar ke Indonesia, buka weather forecast, seminggu ramalannya sama semua se-derajat-derajatnya… nggak perlu cek, hahaha. Btw, Jakarta emang da best dah ya soal urusan mal XD

Balas Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s