Jalan di Melaka (Bagian Kedua)


Ok, mari kita lanjutkan cerita tentang perjalanan aku ke Melaka dan KL bulan April lalu.

Sebelumnya, baca juga ya tulisan aku tentang liburan dalam rangka nonton Disney On Ice ini:

  1. Itinerary Melaka dan Kuala Lumpur
  2. Jalan di Melaka (Bagian Pertama)
  3. Jalan di Melaka (Bagian Kedua)
  4. [Review Hotel] The RuckSack Caratel, Melaka
  5. Main Salju di Genting, Malaysia
  6. Nonton Disney on Ice di Kuala Lumpur
  7. Review Melia Hotel, Kuala Lumpur

Restoran Hajjah Ruhana

Setelah puas mendinginkan badan di Museum Samudra, kamipun mencari tempat makan. Aku sebenarnya gak tahu juga makanan khas di Melaka ini, tapi sepenglihatanku di sekitaran Dataran Pahlawan banyak banget rumah makan yang jual asam pedas. Terus aku makan asam pedas juga? Ya tentu tidak dong! Hahahaha. Aku sendiri gak begitu asing dengan asam pedas seh, soalnya di Pontianak itu juga jadi makanan khas orang Pontianak. Tapi walaupun itu makanan khas orang Pontianak tapi aku sendiri gak pernah makan loh! Aneh aja gitu ikan disayur, hahaha. Tapi kami tetap makan di tempat makan seperti itu kok. Pilihan kami jatuh ke Restoran Hajjah Ruhana ini. Walaupun gak makan asam pedas, tapi masih banyak pilihan makanan yang dapat dipilih di sini seh, seperti berbagai macam sayuran sop, capcai, dan berbagai lauk seperti ikan goreng, ayam goreng, dll.

Mesjid Selat Melaka (Mesjid Terapung)

Setiap searching tentang tempat yang harus didatangi pas jalan di Melaka. Mesjid terapung ini pasti dimasukkan ke dalam salah satu list. Sebenarnya aku gak terlalu kepengen banget mau ke sini seh, karena kelihatan dari fotonya ya biasa aja gitu sepertinya, hahahaha. Tapi setelah kami makan dan bingung mau ke mana lagi (yang ternyata 2 hari di Melaka itu sangat lebih dari cukup seh) akhirnya kami memutuskan untuk sholat Dzuhur aja di Mesjid ini, sekalian pepotoan juga kan yak.

Mesjidnya seperti yang aku singgung tadi ya biasa aja. Cuma karena berada ditepian selat Melaka aja yang mana sebagian besar (atau seluruh?) bangunan Mesjidnya berada diperairannya sehingga kalau airnya lagi tinggi, maka seolah-olah mesjid ini terapung. Kalau dilihat dari modelnya seh ya gak tua juga, malah terkesan baru seh. Interior di dalamnya ya seperti mesjid mesjid pada umumnya aja. Pokoknya ya gak ada yang spesial juga seh, huahahaha *dipentong*

Kalau kalian ke Melaka ya menurut aku gak wajib juga mengunjungi mesjid ini. Kalau kalian emang berburu mau sholat di setiap mesjid yang kota kalian kunjungi ya boleh aja. Tapi kalau gak ada kesempatan yang leluasa kayak aku ya jangan dipaksain juga. Apalagi wilayah mesjid ini lumayan jauh dari tempat-tempat wisata di Melaka lainnya seh. Walaupun pas aku datang kok ya banyak juga turis bule yang masuk ke mesjid ini. Berarti promosi Malaysia ngena ya.

Dataran Pahlawan

Udah makan, udah sholat, terus aku bingung mau ke mana lagi, huahahaha. Jalan di Melaka ini emang kurang persiapan itinerary seh jadi rada kacau jadwalnya πŸ˜› Terus teringat aku pengen beli Iphone Xs di Malaysia ini karena kan harganya lebih murah ya daripada beli di Pontianak (ini sebelum imei-imeian itu diberlakukan seh) jadilah kami langsung pesan Grab dari Mesjid Melaka ke Dataran Pahlawan.

Sebelum masuk ke dalam mallnya, karena ada tanah lapang gitu, tetep dong ya kita foto-foto dulu. Sayangnya tanah lapang di Melaka ini kurang bersih. Banyak sampah-sampah kecil di sana sini. Jadi yang awalnya si K mau main guling-gulingan di sono jadi aku gak kasih seh. Beda sama pas kami kemaren main di Penang. Itu tanah lapang di depan City Hall nya beneran bersih banget, jadi gak khawatir kalau si K guling-gulingan di sana. Beda peruntukannya juga kali ya. Kalau dulu di Penang beneran orang-orang pada beraktifitas di tanah itu kayak main bola, duduk-duduk piknik, bahkan ada yang semacam buat kajian gitu di sana. Kalau di Dataran Pahlawan ini pas kita pergi kosong melompong seh, gak ada yang tertarik main di sini kayaknya, hahaha.

Udah puas pepotoan di lapangan itu, kamipun kemudian masuk ke dalam Mallnya. Mallnya ya standar aja seh, gak yang lengkap gimana gitu. Pertama kita singgah ke H&M dan akhirnya si abang suami beli beberapa baju kaos dan si K aku belikan beberapa baju dan jaket juga untuk dia sekolah. Aku sendiri gak ada beli seh, emang niat belanjanya cuma beli Iphone aja, huahahahaha.

Udah belanja baju, akhirnya aku nyari tujuan utama aku ke sini, apalagi kalau bukan Iphone, huahahaha. Pas pula di dalam mallnya ada gerai Iphone dan ada yang aku incer. Ya udah cuss lah kita beli langsung aja sebelum suami berubah fikiran πŸ˜› Mission Complete lah ini biar emak K gak stress lagi menghadapi pekerjaan baru πŸ˜›

Pas ke luar Mall pas udah malam. Karena udah ada di daerah tempat makan, sekalianlah kami akhirnya makan. Kali ini tempat makan yang kami tuju adalah Ayam Wong Solo, biar gak bosen ntar makan nasi lemak muluk πŸ˜›

Jonker Street

Pulang dari makan malam kok ya masih rada awal gitu kalau kita harus langsung pulang ke Hotel. Karena itu akhirnya kami memutuskan untuk jalan ke Jonker Street aja dulu. Tapi ternyata, ke Jonker Street di weekday itu adalah kesalahan besar seh. GAK ADA APA-APA gitu di sana! Hahahahaha. Alhasil kami cuma keliling meratapi sepinya jalanan malam, terus balik dan sebelum ke hotel pepotoan dulu di daerah Red Squarenya karena kok ya malam ternyata sepi :mrgreen:

Menyusuri Sungai Melaka

Keesokan harinya, sesuai dengan rencana, kami setelah sarapan di hotel langsung cuss ke dermaga untuk naik ferry menikmati sungai melaka dari atas sungai. Banyak yang merekomendasikan untuk naik ferry ini malam seh. Tapi karena aku kok ya gak sreg kalau naik kapal malam-malam, makanya aku memutuskan untuk naiknya pagi aja. Dermaga ferry dari daerah Red Square tempat hotel aku nginep ternyata gak begitu jauh. Cuma jalan kaki 10 menit udah sampai.

Naik ferrynya sendiri gimana Niee? Ya menurut aku biasa aja seh, hahahaha. Ya walaupun emang pemandangannya ok, bersih, rapi, tapi ya standar aja gitu, gak ada yang wah banget. Tapi lebih mending lah daripada naik kapal di Sungai Kapuas, huahahahaha.

RED SQUARE

Sebelum balik ke Hotel untuk cuss lanjut perjalanan ke Kuala Lumpur, kami singgah dulu lagi untuk pepotoan di Red Square. Yang tadi malam sepi-sepi aja, ternyata paginya langsung rame dong! Jadilah kita harus antri untuk berfoto dibeberapa spot foto yang terkenal itu. Padahal ini hari bukan weekend loh, dan bukan juga hari libur di Malaysia, tapi tetep aja rame. Yang aku lihat ada beberapa rombongan turis China gitu dan ada juga beberapa keluarga dari Timur Tengah.

Soal wisatawan, sepenglihatan aku, Malaysia ini emang lebih banyak didatangi turis manca negara gitu ya daripada Indonesia. Maksudnya ya jangan disamain dengan Bali atau Jogja seh, ya di sana juga rame turisnya. Tapi kalau aku lihat dibeberapa kota kecil di Malaysia semacam Melaka, Penang, Langkawi, bahkan Kuching yang deket banget dengan Pontianak banyak loh wisatawan manca negaranya. Kalau di Pontianak mah boro-boro ya. Ya semoga Indonesia pariwisatanya bisa semakin maju deh seperti Malaysia bahkan lebih!

***

Setelah puas pepotoan, akhirnya kamipun pulang ke hotel, kemas-kemas koper, cek out dan langsung cuss ke terminal untuk melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur buat nonton Disney on Ice.

bye!

58 Comments

  1. Wihh seru banget liburan keluarganya.. mau juga donk nonton Disney on Ice.. 😁. Kalau liburan emang sebaiknya sudah merancang ittenary ya, supaya gk kebingungan sendiri mau jalan kemana..

  2. Liat daratan Pahlawan, macam tempat yang ada di Bandung ya mbak.
    Bedanya di Dataran Pahlawan kurang bersih yah huhu, sayang kali.
    Padahal cakep tuh, hehhee
    Walau tanpa itenerary, tetap puas kan liburannya ya mbak

  3. Wah mupeng. Kapan ya bisa ke melaka. Pengen juga ngerasain sholat di masjid terapungnya. Mudah-mudahan bisa nyusul kesana

  4. Red Square ini memang sepertinya tempat wajib kalau di Melaka ya Niee. Perasaan kalau baca cerita ke Melaka, selalu ada square ini, hahaha πŸ˜†

  5. Pasti seru banget deh kalau aku ajak anakku pergi jalan-jalan ke Melaka, karena banyak tempat yang bisa dikunjungi disana

    Ohiya, aku tunggu review penginapan nya ya kak, siapa tau bisa jadi referensi kalau ada rejeki kesana

  6. Paling seru kalau traveling bersama keluarga ya mbak, aku sekarang kalau pergi gitu pasti nyari yang ramah anak. Beda kalau lagi pergi sama teman-teman, malah nyari spot foto tapi bukan untuk ootd ya. Karena aku demen street photography dan city scape.

  7. Mungkin karena malaysia kecil ya, jadi semua tempat wisatanya byk dikunjungi turis asing. Kalau indonesia kan luas,, jadi banyak pilihan tempat wisatanya. Jadi turis asingnya bingung mau ke mana saja. Dipilihlah yang yang sudah terkenal macam jogja, bali dan semacamnya.. Hihi .

    1. Kalau aku mikirnya karena aksesnya seh mbak. Karena seluruh wilayah malaysia aksesnya bagus bahkan akses di daerah serawak yang satu pulau dengan Kalimantan itu. Kalau di Indonesia kan aksesnya kurang banget ya, bahkan di Pulau Jawa juga masih ada akses yang gak begitu bagus dari segi transportasi umum, dll. Jadi wisatawannya males kalau harus bersusah-susahan πŸ˜€

  8. Simpen ah tempat2nya, siapa tau nanti ada rezeki juga jalan2 ke sana. Oiya, masjid terapungnya kece ya mba. Tapi anak2 mah kalo ditanya prioritas utama pasti Legoland πŸ˜‚

    1. Kalau aku disuruh milih juga maunya legoland mbak, hahahah. Seru banget loh main di sana. Anaknya senang, emaknya pasti juga senang. Daripada ke Melaka, hahaha

    1. Iya kan mbak. Dikembangin gitu tempat wisata apalgi di Indonesia. Difokuskan ke Pulau Jawa dulu juga gak masalah, tapi semua rata jadi orang kalau ke Jawa gak cuma ke Jakarta dan Jogja aja

  9. Lah, di Melaka ada Ayam Wong Solo? pegawainya orang Indonesia atau Melayu?
    Nah, yang masjid terapung ini emang iconic. Waktu ke sana naik mobil sama kawan jadi ga berasa kalau jauh dari red church.

    1. Ada mbak, hahahaha. Kayaknya seh karyawannya orang Malaysia juga.

      Kalau aku ke mesjid terapung pake Grab seh, jadi gak berasa jauh juga, hahaha

  10. Sepintas masjid terapungnya mirip yang ada di Makassar
    Ah jadi pengen plesiran juga ke Melaka
    Pasti bakalan heboh sekeluarga

  11. Bisa jadi 4 kota tadi adalah salah 4 yang terkenal dari Malaysia jadi memang sangat menarik turis mancanegara. Tergantung bagaimana pariwisata di sana mempromosikan daerah masing-masing.

    Sebenarnya Indonesia juga banyak sekali turis mancanegara. Misal Gili (itu isinya bule semua udah), Raja Ampat, Nusa Penida (juga bule semua), dan Bali off course. LOL. Banten juga ada bule yang surfing. Turis2 ini kalau ke Indo pasti ngincer pantai nomor satu, jadi ramainya pasti terlihat kalau kita ke pantai ya Nie…

Leave a reply to lendyagasshi Cancel reply