[Review Drakor] Arthdal Chronicles


Ok, ku benerin nafas dulu habis nonton episode 12nya Arthdal. Awalnya seperti biasa, si irni mau review drama atau film kalau udah selesai nontonnya aja, tapi karena baru tahu episode 12 adalah episode final di part2, dan part 3 dramanya baru mulai lagi bulan september, maka marilah kita bahas bersama aja sekarang

Bulan puasa lalu, aku gak sengaja baca baca thread di twitter tentang sejarah kerajaan korea yang sudah di drama/filmkan. Bacanya aja aku udah takjub banget gitu. Dari peradaban Silla sampe joseon. Karena drama juga aku jadi tahu silsilah korea. Beda banget dengan silsilah kerjaan Indonesia yang Majapahit aja aku gak tahu rajanya siapa

Thread-nya panjang banget lah sampe ada 3 partnya dan dihubungkan dengan drama drama yang telah menganggatnya menjadi kisah seru. Sampai akhirnya sang admin bilang bahwa masih ada sejarah korea yang mau diangkat lagi untuk dijadikan drama. Ini sejarah yang paling awal dan paling lama, bahkan bisa dibilang ini prasejarah seh, semacam dijaman batu gitu. Nama dramanya Arthdal dan akan diperankan oleh Song Jong Ki.

Awalnya aku ya so so aja gitu ya mau nontonnya. Apalagi belakangan ini aku sangat jarang nonton drama korea yang lagi booming karena sibuk (pencitraan 😎makalah waktu drama ini tayang aku yang gak heboh gimana gitu. Terus pas nonton episode 1nya juga aku sebenarnya gak nyambung dengan jalan ceritanya. Lah ini kenapa pula suku sukuan langsung saling membunuh gitu! Bukankah kalian para manusia pra sejarah harusnya saling tolong menolong!

Masuk ke episode 2, aku mulai sedikit mengerti jalan ceritanya. Ohhh, ternyata mereka ini baru sadar apa yang namanya wilayah. Ohh, mereka mulai cari cari cara agar wilayah mereka makin luas. Ohh, karena mereka perlu wilyah ini jadi yang gak mau kerjasama harus dimusnahkan!

Ceritanyapun mengalir, walaupun penuh intrik, tapi setiap ceritanya kubagai sedang baca buku sejarah! Ku terlalu terkagum kagum sama cara mereka menceritakan kisahnya! Waaahh, kenapa kalian buat drama sebagus ini seh kakak!

Ada Eun Seom, seorang igutu (darah campuran berwarna ungu) yang seharusnya sudah binasa. Dia dibawa oleh ibunya keluar dari Arthdal untuk mencari ketenangan, tapi sampai di Iark ibunya malah bilang dia anak yang membawa sial dan menipu dirinya. Ada Ta Nya, seorang Wahan dan calon kepala suku dari Iark, namun sampai diusianya sekarang belum bisa lagi memghapalkan tarian khusus bagi tetuanya. Mereka berdua dan seluruh warga Wahan hidup rukun dan damai sampai ketika Ta Gon menggempur desa mereka dan menjadikan mereka semua budak.

Eun Seom yang berhasil lolos dari seragan datang ke Arthdal berusaha untuk menolong sukunya. Tapi bukannya berhasil, dia malah memperparah kondisi sehingga sukunya sendiri benci kepadanya.

Lalu ada Sa Ya, seorang igutu yang diasuh dari bayi oleh Ta Gon. Memiliki kecerdasan berstrategi karena hanya itulah yang bisa dipelajarinya seumur hidupnya ketika dikurung di atas menara. Dengan taktiknya, dia ingin menjadikan Igutu dipandang oleh orang dan tidak dihina lagi.

Semua orang punya intriknya sendiri. Semua orang punya keinginannya sendiri. Semua orang punya misinya sendiri. Untuk mencapai tujuannya, mereka berencana, mereka bermuslihat, mereka bermusuh, dan mereka berteman. Ribet, tapi kok mengasyikkan!

Penasaran? Nonton aja, mumpung filmnya baru 12 episode dan belum selesai. Lanjutannya nanti tanggal 14 september kalau gak salah. Kusungguhtaksabarmenunggu!

Balas Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s