7 Tahapan Membuat Itinerary Liburan


Cieeee, si Irni sok-sokkan buat tips di blog. Padahal mah gak juga jago-jago amat. Tapi lagi-lagi berhubung banyak yang nanya (terutama temen-temen FB) dan males ngomonginnya satu-satu daripada-daripadakan ya mending nulis di blog aja. Lumayan kan bisa dapet ide satu postingan πŸ˜›

Sebenarnya, dulu waktu mulai suka jalan-jalan aku gak buat itinerary karena gak ngerti juga fungsi itinerary itu buat apaan. Tapi jatohnya pergi sama sekali gak teroganisir dan malah kayak kehilangan arah gitu pas udah sampe di tempat tujuan.

Lama-lama setelah berkenalan dengan namanya itenerary itu, aku suka buat dan makin lama makin detail. Yang namanya tempat tujuan itu di mana, ke sananya naek apa keluar di exit berapa sampai waktu-waktunya juga aku tulis deh. Ke sininya malah lebih nyantai lagi, yang penting udah tahu seminggu mau ke mana aja dan mau ngapain aja, gak perlu detail-detail amat juga gak apa-apa. Tapi tetep dibuat dan dilakukan research lah yak, jangan jadi kayak orang bego aja udah liburan jauh-jauh.

Jadi menurut aku itenerary itu menyesuaikan kondisi aja yang mana yang enaknya, kalau postingan ini pastinya menggambarkan membuat itinerary yang detail yak.

Gambar itenerary yang aku buat untuk liburan aku ke Hongkong, setiap sheet ada detailnya lagi. Kalau pergi ke tempat yang baru pasti buat kayak gini, tapi kalau udah semisal ke Singapore atau KL ya gak dibuat detail, cuma tempat-tempatnya aja. Itenerary ini di kirim ke email dan setiap malam dibaca ulang :D
Gambar itenerary yang aku buat untuk liburan aku ke Hongkong, setiap sheet ada detailnya lagi. Kalau pergi ke tempat yang baru pasti buat kayak gini, tapi kalau udah semisal ke Singapore atau KL ya gak dibuat detail, cuma tempat-tempatnya aja. Itenerary ini di kirim ke email dan setiap malam dibaca ulang πŸ˜€ [ini buatnya udah dari tahun 2015 loh, hahahaha]
Jadi, ini dia tahapan si Irni membuat itenerary perjalanan liburan:

1. Menentukan Jadwal Pasti Liburan

Ini penting banget untuk menentukan tema liburan kita, apalagi kalau mau pergi ke negera yang 4 musim (Hmm, si Irni seh gak pernah juga yak ke negara 4 musim, jadi didoain aja segera πŸ˜› ) Jangan jadi saltum atau bahkan jadi salah persiapannya.

Semisal aku ke Hongkong kemaren, karena udah tahu pasti perginya bulan Juli yang mana lagi musim panas di Hongkong dan kemungkinan besar akan ada badai jadi persiapannya membawa pakaian yang nyaman semisal kaos, bawa kaca mata dan topi karena kemungkinan suhunya sampai 35C, bawa sunblock, payung, dll.

Jadwal yang pasti ini juga berhubungan dengan seberapa lama kita mau liburan. Semisal 7 hari 5 malam, atau 8 hari 7 malam. Karena membuat itinerary yang detail itu sangat bergantung pada jumlah hari liburan kita. Bahkan kalau aku dulu hari apa kita sampai dan hari apa kita pulang juga sangat berpengaruh untuk penentuan lokasi wisata yang akan didatangi.

So, kalau kalian mau buat itinerary yang detail sedetail detailnya, tentu jadwal pasti liburan ini sudah harus ditangan.

2. Menentukan Lokasi Penginapan

Sebenarnya kalau aku pergi liburan, walaupun tiket sudah ditangan semenjak setahun sebelumnya tapi kalau booking hotel selalu maksimal H-sebulan. Ini meminimalisir kerugian kalau gak jadi liburannya juga πŸ˜›

Tapi walaupun belinya sudah mepet waktunya, tentu lokasi hotel sudah ditentukan jauh hari sebelum itu karena lokasi hotel ini sangat berpengaruh kepada pembuatan itinerary yang sedang aku rancang.

Misal aku pengen pergi ke Garden By The Bay di Singapore, tentu akan sangat berbeda MRT yang aku gunakan jika aku menginap di daerah Bugis atau aku menginap di daerah litle India.

Lokasi penginapan ini juga berpengaruh pada research yang pasti aku lakukan untuk mencari lokasi makanan halal di daerah hotel untuk keperluan aku sarapan atau bahkan makan malam. Maklum ya bo, ini aku liburan selalu bawa balita jadi pagi pasti sarapan dulu di hotel dan malam udah pulang ke hotel lagi karena jadwal tidurnya yang tidak bisa terlalu malam. Jadilah lokasi makanan ini sangat penting.

Lucu dong ya kalau aku ngeresearchnya makanan halal daerah China Town padahal nginepnya di Rochor, gak nyambung! πŸ˜›

Etapi kadang juga seh aku researchnya kebalik, jadi cari dulu daerah yang mudah mendapatkan makanan halalnya baru deh menentukan hotel yang berada di dekat situ. Tapi kalau pake metode ini kadang susah sendiri karena daerah itu bukan daerah favorit atau daerah yang jauh dari jangkawan tempat-tempat wisata.

Intinya seh kalau aku, kalau kalian pengen bikin itinerary yang detail, lokasi penginapan harus sudah ditangan. Lebih bagus lagi dipastiin aja sekalian hotelnya yang mana jadi bisa buat peta dari hotel ke stasiun MRTnya lewat mana dan seberapa jauh jadi bisa mendapatkan estimasi waktu yang akurat.

3. Menentukan Tempat yang akan dikunjungi

Pertama yang akan aku lakukan untuk menentukan tempat yang akan dikunjungi adalah searching di google dengan keyworld “Tempat wisata di negara/kota x” atau sejenisnya. Adalagi aku akan ngubek-ngubek aplikasi TripAdvisor dan baca-baca review dari orang-orang tempat mana aja yang harus dikunjungi di negara/kota yang akan aku datangi.

Aku akan mencatat SEMUA tempat-tempat yang orang-orang rekomendasikan tersebut. Dari list tersebut aku akan baca lagi reviewnya satu persatu. Bahkan seringnya aku akan melakukan research lagi satu per satu tempat-tempat wisata tersebut. Dari hasil research inilah aku akan mendapatkan list pasti tempat yang aku pengen banget kunjungi. Kalau aku dapat 10 tempat yang aku pengen datangi aku akan masukkan kesepuluh tempat tersebut ke dalam itenerary yang sedang aku susun.

Faktanya di datangi atau tidak kesepuluh tempat tersebut gak jadi masalah. Aku punya pemikiran sendiri dengan gaya itenerary yaitu padat di awal jadwal. Nanti pada saat eksekusinya tinggal diukur aja kondisi kita saat itu apakah mampu mengikuti jadwal yang telah kita susun. Kalau gak mampu ya tinggal dicoret beberapa tempat tujuannya. Toh liburan-liburan kita ini. Kalau capek mendingan tidur di hotel, lah wong ini liburan kok bukan sedang kerja πŸ˜†

4. Melihat jadwal buka/tutup tempat wisata yang akan dikunjungi

Ini berhubungan juga dengan poin nomor 1 dan poin nomor 3 di atas. Misal kita dari Hongkong sampai di lokasi hari Senin dengan asumsi kita akan di sana selama 7 hari dan pulang melalui Shenzhen. Tentu ini rawan sekali untuk batal karena kalau kita mau berpindah dari Hongkong ke Shenzhen pada hari sabtu, ini berarti kantor imigrasi yang melayani pembuatan VoA kemungkinan besar tutup. Kalaupun tetap memaksakan haruslah kita pergi ke Shenzhen di hari jumat. (update terbaru yang aku baca seh kantor pembuatan VoA Shenzhen dari Hongkong udah ditutup)

Atau semisal kita lagi jalan di Bangkok dan pastinya pengen mengunjungi Wat yang terkenal di sana. Tapi Wat Wat ini ada jadwalnya juga loh. Jangan sampe udah jauh jauh pergi ke sama eh ternyata sedang tutup. Kan bete.

Ini juga berlaku dengan pakaian yang kita kenakan. Beberapa tempat harus menggunakan sepatu untuk bisa masuk. Beberapa tempat seperti kalau mau mengunjungi mesjid harus menggunakan baju yang longgar. Karena akunya kebiasaan kalau jalan pake jeans ya harap maklum kadang gak bisa masuk ke mesjidnya.

5. Membuat jadwal harian kunjungan

Setelah kita tahu jadwal liburan, tahu di mana kita bakalan tinggal, tahu tempat yang akan kita tuju dan tahu jadwal buka/tutup tempat tersebut barulah kita bisa mengutak atik jadwal harian yang kita inginkan.

Saat membuat jadwal harian ini kita juga harus tahu pasti tempat wisata yang dekat satu sama lainnya biar kita gak buang waktu di perjalanan. Jangan sampai kita paginya ke wilayah selatan sorenya kita mau ke wilayah tenggara.

Dengan membuat jadwal harian kita juga bisa menyisipkan tempat tempat yang bukan tujuan utama tapi bisa didatangi karena sekalian lewat. Misal kalau di KL itu tempat sekalian lewat menurut aku itu Central Market. Jadi aku akan menyisipkan 1-2jam dari dua jadwal aku untuk mengunjungi tempat ini. Biasa seh sekalian lewat dan belanja buat beli oleh oleh.

Jadwal harian yang dibuat itu sepadat mungkin. Jangan sampai ada celah. Bahkan kadang aku menghitung juga jadwal untuk istirahat siang buat K. Iyaa. Istirahat juga udah terjadwal! πŸ˜… walaupun padat tapi tetep realistis dong ya. Dihitung juga waktu tunggu dan lama perjalanannya.

Nanti kalau pas kenyataannya waktunya gak cukup atau kitanya yang udah kecapean tinggal di delete beberapa tempat yang pengen-pengen amat kita kunjungi. Sekali lagi toh ini liburan, bukan kejar target kerjaan πŸ˜€

6. Melakukan research akomodasi dan transportasi

Ini penting banget dong yak. Gak mungkin dong kita mau ke Angkor Wat tapi gak tahu harus pake apa dan gimana caranya. Nah ini berhubungan juga dengan poin nomor 2 tentang memastikan di mana kita menginap.

Kecuali kalian sepergian di sana selalu pake taxi ya lain cerita yak. Etapi jalan sampai dikibulin tukang taxinya juga dong kalau kita gak tahu menahu tempat yang kita tuju. Paling gak kita tahu arah dan situasi deh, jangan pengennya ke gunung eh di ajak ke pantai (kecuali gunung sama pantainya bersebelahan πŸ˜› )

Melakukan research fasilitas publik untuk BAYI balita (yang liburan bersama anak balita)

Ini optional deh yak yang bepergian dengan anak balita pasti tahu banget dah betapa ribetnya bawa balita jalan-jalan itu. Sebelum pergi udah banyak persiapannya, ya makanannya lah, minumannya lah jangan sampe kehausan dan lain sebagainya.

Dengan mengetahui fasilitas untuk bayi dan balita ini tentu membuat kita gak buta arah semisal anaknya perlu ganti diaper atau anaknya lagi pengen nenen dengan emaknya. Kita yang udah tahu fasilitas untuk itu pasti langsung ketempat tujuan gak perlu nanya-nanya lagi. Makanya aku suka searching tempat-tempat beginian dulu pas buat itenerary. Atau kalau gak ada infonya pas datang disuatu tempat mata suka jelalatan dulu dengan simbol anak bayi ganti diaper itu walaupun anaknya belum memerlukan. Naluri deh yak πŸ˜€

***

Β Itulah tahapan-tahapan yang aku lakukan saat itinerary liburan selama ini. Sekali lagi, ini tergantung lagi personal masing-masing deh yak. Tapi sebagain besar mungkin sudah diwakili di sini. jadi yang mau liburan dan masih bingung dan takut untuk jalan-jalan tanpa travel agent ayo dimulai dengan coba-coba membuat itinerarynya. Yakin deh kalau kalian sudah khatam dengan pembuatan ini kalian gak akan takut lagi jalan-jalan tanpa travel. Karena pada saat membuat itinerary kalian akan sudah membayangkan bagaimana situasi di sana πŸ™‚

AYO LIBURAN!! :mrgreen:

4 Comments

  1. Mbak Nie rajinnya wkwkwk… kalau jalan sendiri aku ga bikin itin sih, cuma aku nyatet tempat yang pengen aku datengin. Ini mau jalan-jalan sama temen trus mereka kayak menyerahkannya kepadaku, jadi aku nyusun itinerary deh πŸ˜€

    1. Eh aku salah ya nulis kata itinnya. Huahahahahaha. Selama ini aku gak ngeh. Aku udah deh πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†

      Kalau rombongan lebih wajib lagi ya na

  2. What a good tips! Selama ini saya males banget kalo disuruh traveling, mending molor di rumah. Mungkin karena selama ini kalo jalan2 ya spontan gitu, jadi kadang waktu habis buat debat dan bingung mau ke mana, end up muter2 gak jelas kayak anak ilang. Oiya, kalo budgeting nya gimana?

    1. kalau aku klo di rumah ditinggal kerja terus sama suami. Jadi satu-satunya kesempatan ketemu suami 24 jam itu ya waktu liburan πŸ˜€

      Klo budget disesuaikan seh, tapi aku selalu berburu tiket murah dari jauh-jauh hari dan nginep di hotel standar aja.

Balas Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s