Udah capek nonton drama korea thriller atau jaman kerajaan? Atau bosen dengan drama korea meye meye sitkom?
Perlu drama korea ‘biasa’ tentang makna kehidupan? Saking biasanya kita diajak banyak merenung. Udah bener gak nih hidup kita? Udah bener gak neh perlakuan kita kepada orang terdekat? Suami, orang tua, bahkan dengan anak sendiri? Kalau belum tahu jawabannya merenung aja bentaran, lalau kita hidup kayak gini sekarang bakalan menyesal gak?
Nonton drama ini karena teracuni sama Queen of Drakor teh Erry. Karena merasa tertantang belum pernah nonton drama korea model ginian jadilah aku ikut ikutan. Hahahaha.
Nontonnya saat waktu sellow. Gak ada ikutin drama korea yang lain juga jadi bisa fokus. Tapi tetep aja jadi mikir banyak karena plotnya yang maju mundur gak jelas sesuai dengan kemauan si pemeran utama.
Jadi ada Kim Hye Ja (Han Ji Min), seorang gadis 25 tahun yang bercita cita jadi pembawa acara TV. Tapi karena nasib gak berpihak ya gak jadi. Dia bertemu dengan seorang cowok yang guanteng banget bernama Lee Joon Ha (Nam Joo-Hyuk). Dia ini seorang wartawan. Dan mereka saling menyukai.
Disaat mereka udah sangat dekat, Hye Ja tiba tiba berubah menjadi nenek nenek tua karena menyelamatkan ayahnya dari kecelakaan. Joon Ha yang labil karena neneknya meninggalpun kemudian tidak mempunyai tempat bersandar berbalik arah tidak menjadi wartawan lagi. Malah seperti orang jahat yang memanfaatkan orang tua untuk dibohongi.
Hye Ja merasa bersalah kepada Joon Ha. Karena dia terlalu tamak, tidak ingin ayahnya meninggal, dia malah kehilangan Joon Ha. Lebih menyedihkan lagi, ternyata untuk membayar semua itu ayahnya kehilangan satu kakinya dan merubah pekerjaannya.
***
Ribet dengan plotnya yang terlalu ke mana mana? Tunggu aja twistnya di episode 10. Aku sendiri nonton drama ini karena udah tahu kenapa itu bisa terjadi. Jadi ceritanya baca spoiler dulu.
Tapi walaupun udah baca spoiler tapi tetep kok merasa banyak pelajaran yang bisa diambil dari cerita ini.
Paling gak diepisode akhir, saat Hye Ja ternyata menyapu salju untuk anaknya setiap hari, aku jadi berfikir bahwa seorang anak itu gak akan pernah mengerti perjuangan orang tuanya. Tugas orang tua ya menceritakan apa yang telah diperjuangkan! Janganlah jadi sok superhero bertopeng sama anak sendiri.
Karena anak gak akan pernah tahu dan gak akan pernah mengerti kalau gak dikasih tahu, kalau gak diceritain! Palingan jatohnya orangtua dan anak jadi gak deket. Terus yang salah siapa? Orang tua merasa udah ngasih yang terbaik, tapikan anak gak tahu!
Bahwa kita kalau udah jadi orang tua nanti yang diingat hanya kebahagiaan dan kesedihan aja seh. Makanya banyak banyak tanam memory bahagia. Kurangi memori kesedihan. Jauhkan memory amarah. Karena kita juga yang akan susah nantinya.
Haduh jadi melantur.
Yang pasti gak bisa banyak cerita panjang lebar tentang dramanya. Ditonton aja disaat waktu luang. Dan serapi maknanya.
Kita mau bahagia atau sedih dan menyesal dihari tua?
Ceritanya penuh drama ya
intinya film ini bukan ber-genre fantasi dan time travel, melainkan hanyalah film yg menceritakan seorang nenek yg terkena penyakit ”ALZHEIMER”