Apapun yang kalian tergetkan untuk anak-anak, kasih aja iklannya di mana-mana. Ya di TV Kabel kayak Disney Junior, ataupun di chanel yutub favorit kayak Ryan Toys Review atau Kimmi The Clown, pastilah si K bakalan heboh untuk punya atau nontonnya. Ya seperti film Ralph ini.
Pernah lihat video Ralph ngasih makan pancakes ke bunny yang berkali-kali sampai bunnynya meledak? Kalau belum aku lihatin yak.
Ini adalah video yang si K suka sekali lihatnya. Kalau udah lagi nonton bisa diulang berkali-kali videonya dan ketawanya ngakak gak berhenti-berhenti. Ya kita sebagai emak bapak yang baik hati 😛 tentu ngajakin si K dong yak buat nontonnya. Jadilah hari sabtu kemaren kita bertiga nonton Ralph Break The Internet.
Salahnya aku adalah, si K cuma melihat video-video pendek dari film ini yang mana emang lucu-lucu banget. Selain video “more pancakes” si K juga suka banget dengan video waktu Venellope, si temennya Ralph ketemu sama seluruh Disney Princess. Sebagai penggemar berat Disney Princess tentunya dia sangat heboh dong. Wah, Ada film yang isinya seluruh Disney Princess!
Tapi ternyata, filmnya gak selucu video-videonya yang berterbaran kakak! Hiks. Dengan durasi film yang sangat panjang yaitu hampir 2 jam, dan dengan cerita yang lumayan berat untuk anak 4 tahun, bisa dibilang film ini lumayan membosankan >.<
JALAN CERITA
Setelah 6 tahun dari cerita pertamanya, Ralph dan Venellope jadi bersahabat. Merekapun sudah cukup menikmati kehidupannya di game masing-masing, walaupun Venellope kini agak bosan dengan gamenya karena seluruh trik yang ada sudah dia kuasai. Karena ingin membantu Venellope kesenangan baru, Ralphpun membuatkan jalan baru di game Venellope Candy Crush yang membuat bingung pemainnya. Pemain tersebut berusaha untuk Venellope mengikuti track yang benar tapi di dalam Venellope tetap ingin mencoba jalan baru yang dibuatkan oleh Ralph. Akhirnya karena pemain dan venellope saling berusaha keras, stir kemudi gamenya pun patah. Candy Crush tidak bisa dimainkan lagi sehingga seluruh pemain dari game tersebut harus menjadi tuna wisma.
Ralph yang merasa bersalah mengingat para pemain menyebutkan seluruh barang-barang bisa dibeli di E-Bay dan itu ada di internet. Kebetulan pemilik tempat game tersebut baru saja memasang Wifi di kantornya sehingga kesempatan Ralph untuk memperbaiki Candy Crush ada. Maka bersama dengan Venellope, Ralph-pun masuk ke internet untuk menemukan stirnya.
Kalau kalian udah lumayan gede, bukan anak 4 tahun, sebenarnya penggambaran internet versi Ralph ini lumayan. Jadi internet itu digambarkan sebagai dunia yang sangat besar. Setiap website adalah kota-kota tersendiri. Untuk bisa ke kota-kota tersebut kita hanya perlu menekan sebuah tombol dan secara magic akan ada sebuah kapsul yang akan mengantar kita menuju tombol yang sudah kita push. Film ini juga seperti iklan dari seluruh website besar yang ada di dunia. Yang aku lihat itu ada amazon, twitter, snapchat, facebook, youtube, myspace, dan masih banyak lagi. Bahkan ada beberapa iklan dari website china juga ada.
Pertama kali Ralph dan Venellope datang itu seperti masuk ke pasar yang sangat amat banyak website dan orang yang berkeliaran menawarkan untuk mengklik popupnya. Kemudian mereka melihat Knowsmore di mana setiap orang yang menginginkan sesuatu datang ke dia. Ini semacam google gitu deh. Aku penasaran kenapa mereka gak pake istilah google aja langsung, karena toh dia juga ada masang iklan di sono. Terus mereka menanyakan tentang e-Bay dan voila, langsung deh mereka masuk ke kapsul dan pergi ke e-bay.
Sayangnya pas mereka menemukan stir yang mereka inginkan dan harus membayar dengan uang, mereka gak ada uang. Jadilah mereka mencari cara untuk mempunyai uang. Pertama yang mereka lakukan adalah berusaha mencuri sebuah mobil di game permainan Slaughter race, tapi gagal. Kemudian Ralph dikasih ide untuk membuat video yang viral hingga dia bisa mendapatkan banyak uang, dan akhirnya berhasil.
Bagi yang belum nontonnya udah ada bayangan belum film ini kayak apa? Kalau aku mikirnya film ini adalah cerita tentang internet itu sendiri. Bagaimana cara kerjanya, bagaimana cara pakainya, bagaimana cara orang beli sesuatu dan bagaimana cara orang dapat uang dari internet!
Tapi kalau yang nonton si K, balita umur 4 tahun yang gak tahu apa itu internet, yang belum pernah denger apa itu e-Bay, gak tahu apa itu google, gak tahu bahwa video yang dia tonton berjuta-juta kali itu menguntungkan orang dan membuat orang jadi banyak uang ya film ini kayak meh gitu jadinya.
Sepanjang film dia gak betah sama sekali untuk duduk diam. Beda dengan waktu dia nonton Small Foot yang dia bisa duduk diam menikmati filmnya hingga satu jam sampai dia mulai bosen ya walaupun tetep bisa duduk dan menikmati filmnya sampai akhir.
Baca juga : Weekend Story : Small Foot
Disepanjang film dia cuma menikmati bagian si venellope ketemu sama Princess, habis itu udah gak ada lagi yang dia suka. Yang akhirnya membuat kami mengajak dia keluar di tengah film karena kasian kalau dia dipaksakan untuk menonton sampai habis. Tapi pas di mobil dia tanya kok gak ada bagian Ralph yang kasih makan pancakes bunny gitu. Ya mungkin bagian itu ada di akhir yang kita udah keluar >.< Ada yang nonton film ini sampai habis? Ceritain dong endingnya kayak apa? Hehehe.
So, kalau buat aku, film ini sama sekali gak cocok untuk tontonan anak balita seh. Untuk anak-anak yang belum mengenal apa itu internet dan website-website populer gitu juga gak akan cocok. Mungkin ini lebih ke tontonan anak-anak remaja 10-12 tahun ke atas kali yak. Baru mereka ngeh dengan joke-joke yang ada di film ini.
Di sini ada juga gak yang bawa anaknya nonton film ini? Gimana tanggapan anaknya?
anak” bukannya hanya mengkonsumsi gambarnya aja ya?
hehe
Gambarnya kan juga bercerita mas. Jadi cerita juga penting menurut aku. Apalagi si K anak aku udah ngerti percakapan yang ada di film itu kan karena dia emang inggrisnya aktif. Jadi menurut aku cerita di film anak itu juga penting untuk dimengerti anak
Sama kayak temenku pas bawa anaknya nonton Inside Out atau Zootopia, ceritanya kelas berat untuk anak-anak, ahaha
Anak saya kalau nonton Moana malah sukanya joged-joged kalau pas ada adegan nyanyinya, yang penting joged…wkwkw
Kalau Inside Out atau Zootopia malah anak aku bisa menikmatinya, hahahaha. Apa karena nontonnya di rumah ya, jadi gak berasa serius juga.
Moana malahan dia belum pernah nonton dari awal sampe habis, ada nonton setengah-setengah
Yg udah gede sih ngerti. Bisa relate dan dijelasin. Sebaiknya yg kecil2 tunggu dulu deh.
iya bener banget
Film animasi pun belum tentu cocok untuk semua anak-anak ya Niee. Bahkan anak-anaknya pun ada segmentasinya sendiri.
iya ko, jadi sebaiknya baca-baca dulu review orang yang udah nonton baru bisa memastikan
Wah boro-boro bawa anak nonton film bioskop Mbak saya mah. Bioskopnya saja di Cianjur mah tidak ada. Kalau mau kami harus ke Bandung atau Bogor dengan jarak tempuh 5 jam kendaraan. Beuh, niat banget ya kalau iya demi bioskop 🙂
salam
Okti
wah, iya ya mbak. Kalau aku dulu juga gak mau repit kalau gak ada bioskop. Toh maish bisa nonton di TV atau internet nantinya, hehehe
iya klo u anak balita nonton durasi yg panjang cenderung cpt bosan, krn pengennya udah lari sana sini hehe… anakku pertama kali nonton bioskop wkt umur 3 thn, kekecilan sih.. nonton film apa gtu, lupa.. tp inget reaksi dia yaitu takut, dan minta pulang, hampir nangis.. daripada jadi berisik seruangan, jadilah kami cuma duduk 5 menit aja, dah gitu keluar dari ruangan bioskop hahaha… nah, klo anakku yg kedua, nonton bioskop jg umur 4 tahun, duduk tenang awalnya.. setelah itu gak bisa diam hahahaha…
Duuuuuh, ini film kartun baru juga ya Mba?
Saya ngga mengikuti film lagi nih, padahal termasuk suka film kartun sih ._. Terakhir nonton kartun itu apa ya? Baby Boss kalau tidak salah ._.