Hanya Sekedar Nama


Kemaren secara random mendengar kalau Rektor kampus aku tercinta *halah* baru saja diganti. Sebenarnya ini rada aneh juga, karena saat aku wisuda kemaren (aku wisuda bulan November 2010) si rektor baru saja terpilih menjadi rektor. Lah, masak baru juga 3 bulan lebih menjabat udah ada yang baru? Kenapa gerangan? (akupun berfikir dan merenung dengan lama tanpa mendapat jawaban).

Karena kehebohan itupun bapak aku menanyakan sesuatu yang sebenarnya biasa, tapi aku tak bisa menjawabnya. Kemaren yang tanda tangan ijazah siapa dek? *glek* Spontan aja aku bilang ‘gak tahu’. Ini beneran aku gak tahu siapa rektor yang menandatangani ijazah aku. Aku sendiri gak terlalu melihat ijazah itu. Asal nama aku udah bener, dan IPK aku lebih tinggi dari yang sebenarnya sesuai ya aku tak perduli lah siapa yang tanda tangan di sono. Yang aku tahu pastinya adalah ada dua orang yang tanda tangan, satunya rektor dan satunya dekan (itupun udah bahagia sekali aku bisa mengetahuinya) 😳

Dari sana akupun mulai berfikir beberapa nama2 lagi yang menandatangani kartu2 yang aku selalu bawa kemana-mana. Kartu2 yang kalau ketinggalan (apalagi hilang) akan buat heboh seantero kota Pontianak. Yak apalagi kalau bukan KTP dan SIM.

Mereka tidak terlalu menjadi perhatianku

Beneran aku pas mau buat postingan ini baru mau ngelirik siapa seh yang nandatangani tuh kartu (yaaa, silahkan ketawakan saya beramai-ramai 😆 ). Ternyata yang tanda tangan SIM itu Kapoltabes, dan KTP itu ditandatangani oleh Kadis Kependudukan, KB, dan Capil atas nama Walikota :mrgreen:

Tentunya masih banyak lagi kartu2 dan surat2 yang sering kita bawa kemana-mana seperti STNK dan Passport. Jadi jangankan tahu nama yang tanda tangan, siapa yang tanda tanganin aja itu aku baru tahu sekarang.

Ini sebenarnya sama saja dengan uang yang selalu aku bawa kemana-mana. Sekarang juga baru tahu kalau ada nongol tanda tangan di sono oleh dewan gubernur BI. Satunya adalah si gubernur itu sendiri dan yang satu lagi adalah deputi Gubernur (tapi ini gak ada namanya, mungkin dia gak mau dikejar2 orang dijalan yang mau minta uang 😛 ).

Yak! Pada akhirnya sepenting apapun tanda tangan itu dan sesering apapun aku melihatnya, toh aku hanya menganggap mereka hanya sekedar nama tanpa perlu memasukkannya kedalam memori otakku yang sudah penuh dan kecil ini (baca: lemot) 😀

8 Comments

  1. mau masuk ke sini hadangannya ada-ada saja, sekarang jejeran orang-orang dalam kegelapan.
    soal memori, kepala kira ini bisa menampung seluruh isi semesta lho.

    1. wah ngerepotin yak! lagi webnya lagi dikonsep soalnya, jadi masih ganti2,, 😀

      wah, menampungnya seh iya tapi untuk ngingatnya susah sepertinya untuk aku, hehe

    1. betul, artis lebih penting yak, hahaha..

      iya, kemaren tuh masih ikut2an web yang lain, skrg pingin buat dari ide sendiri :mrgreen:

Balas Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s