Duh, momok aku untuk menulis blog tepat pada waktunya sepertinya terus berlanjut. Seperti kita ketahui bersama bahwa kemaren tanggal 10 Novmber adalah hari Pahlawan. Niat untuk menulis tentang Pahlawan tentu memang ada, tapi malah menulis tentang Obama yang kemaren memang sedang berada di Indonesia 😆
Tulisanku tentang Obama yang merupakan hanya pemikiran sekilas oleh seorang niee ternyata banyak yang berminat. Ini bisa dilihat dari statistik yang meningkat jauh pada hari itu (thanks people 🙂 )

Pahlawan! Apa yang terlintas dikepala kita ketika sedang mendengar kata itu. Kalau aku pribadi sih selama ini selalu langsung berfikir tentang para pejuang yang melawan para penjajah atau yang mempertahankan kemerdekaan. Sebuah pemikiran yang sangat sempit untuk ukuran pahlawan.
Sekarang, Indonesia telah merdeka, tidak akan ada lagi orang-orang yang bersenjata bambu runcing untuk pergi berperang melawan penjajah. Para pemuda jauh dari medan peran dan lebih banyak berada di depan komputernya masing-masing.
Jenis pahlawan pada jaman modern sekarang memang telah berubah. Tidak ada lagi yang membawa senjata. Kita sebagai pemuda dituntut untuk membuka pemikiran ebagai abdi kita sebagai warga.
Melihat kondisi Indonesia yang seperti sekarang ini ditengah bencana yang banyak, pahlawan adalah mereka para relawan yang membantu pengungsi, pahlawan adalah mereka yang menyisihkan sebagian uang mereka, pahlawan adalah mereka yang menyumbangkan karya mereka.
Pahlawan adalah mereka yang tidak takut untuk melakukan sesuatu, mereka yang tidak takut salah, mereka yang selalu berjuang walau banyak orang yang menghujat jika mereka yakin mereka benar.
Setiap orang bisa menjadi pahlawan, para guru, para densus 88 yang membasmi teroris, para ustad, para santri, para mahasiswa dan para pekerja. Karena satu orang pahlawan yang kuat akan tetap kalah dibanding 1000 pahlawan kecil yang saling berpengangan tangan.
Mari membangun. Mari melaksanakan.
Selamat hari pahlawan untuk kita semua!