Akhirnya Obama datang juga ke Indonesia. Setelah 2 kali gagal, dan terhembus isu kali ini juga akan dibatalkan karena kondisi penerbangan di Indonesia yang sedang buruk akibat letusan gunung berapi.
Kunjungan Obama kali ini tentu saja membahas masalah bilateral hubungan antara Indonesia dan Amerika. Tentang kesepakatan apa yang telah dilakukan, aku juga gak tahu jelas (baca: gak mau tahu ) yang pasti Obama melakukan 4 hal yang terlihat di media, yaitu: pidato kenegaraan dengan presiden RI, SBY; Makan malam bersama di istana negara (baksoooo, nasi goreenggg, empinggg 😆 ); kunjungan ke Mesjid Istiqlal; dan kuliah umum di UI.
Obama di Indonesia kali ini sangat sebentar, kalau dihitung hanya 18 jam (dari pukul 4.30 selasa hingga 10.30 rabu pagi) gak sampai 24 jam, tapi kunjungan yang sebentar itu disambut oleh masyarakat Indonesia dengan sangat meriah, dari yang menghujat sampai memuja.
Efek paling tinggi kalau menurut pemandangan aku ya pas Obama melakukan kuliah umum di UI. Banyak yang dia bicarakan didalam pidatonya, tentang simpatinya kepada Tsunami, banjir dan gunung berapi, tentang bagaimana dia tinggal semasa kecil di Jakarta, megenai bangsa Indonesia yang sangat besar dengan pahamnya Bhineka Tunggal Ika dan masih banyak lagi.
Pidatonyapun sangat tidak membosankan. Obama terlihat selalu tersenyum disetiap bicaranya, tapi sanggup menghipnotis semua pengunjung.
Banyak yang membandingkan pidato Obama dengan pidato preseiden kita yang terhormat, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (Tersenyum vs Menangis). Aku sendiri sudah hilang kekaguman dengan SBY. Bagaimana tidak jika dia terus-terusan saja “mencari perhatian” dengan seringnya terlihat murung dan menangis di depan media.
Para pengamatpun mulai membandingkan pidato Obama yang langsung ketopik permasalahan, dimana dia bisa dengan tegas menegakkan pluralisme di negaranya seperti mempertahankan Mesjid di zona nol. Beda dengan SBY yang sangat tidak tegas dengan membiarkan banyak teman-teman kita kaum non muslim yang diintimidasi secara tidak sehat oleh para orang yang mengatasnamakan diri mereka Laskar.
Sebenarnya, aku juga gak suka-suka banget dengan Obama. Menurut aku Obama memang keren dan jauh lebih baik daripada presiden dari negaraku sendiri, tapi untuk menyanjungnya karena dia pernah tinggal 4 tahun di Indonesia rasanya kok gimana yah.
Kebanyakan dari mereka terlalu melebih2kan sebuah fakta tentang Obama dan Indonesia. Obama sampai difilmkan, secara khusus anak-anak SD Menteng membuatkan tarian penyambutan (untung gak sempet 😛 ) dan lebih ‘lebay’ lagi adalah dibuatkan patung didaerah menteng. Hey ya! Dia cuma numpang hidup dengan ayah tirinya ya gak ada hubungannya dengan Indonesia lah, biasa aja kali. Dia jadi presiden juga gak akan terlalu mempengaruhi kondisi Indonesia – Amerika secara signifikan.
Jadi, aku berada di tengah antara orang-orang itu. Aku memang mengagumi beliau, tapi tidaklah untuk disanjung hanya karena dia pernah jadi Obama Anak Menteng.
sepakat…
saya juga mas..
saya kagum akan kesederhanaan dan gaya kepemimpinannya..
coba bayangkan, september kemaren dia batal ke Indonesia karena ada tumpahan minyak di Indonesia..
bandingkan dengan yang terhormat Pak Beye yang biarkan saudara-saudara kita di Sidoarjo tanpa menindak tegas Bakrie Group//
iya, pak beye emang gak tegas akhir2 ini,
jadi malas lihatnya..
BTW, saya bukan mas lho,
bisa dibuktikan di profil about saya 😀
oopss..
sory jeng..
saya kira anda laki2…
saya selalu mendambakan pemimpin dunia lain yang terbaik untuk memimpin Indonesia, bukan orang2 seperti Mr. Beye..
dia mang dari dlu ga pernah tegas kalo sama2 gede, kecuali ama rakyat kecil, baru ia tegas..
o iya, coba anda dengarkan pidato dia kemaren..
masa Obama aja harus dipanggil Yang Mulia..
mang Indonesia Sub-Statenya amerika po????
saya juga juga terkejut pas SBY bilang Yang Mulia kemaren,
tapi pas dengan presiden Austria, SBY juga nyebut Yang Mulia kok, jadi Obama not special..
info yang menarik…
izin nyimak ya…
di tunggu kunjungan baliknya…
by auto loan refinancing
iya, makasih atas kunjungannya ya 🙂
Oh kirain nee ada di tengah tengah Obama waktu makan di istana negara, “Semuanya enak” gitu ya katanya, hehee. Meski beliau cuman bentar, tapi menimbulkan efek luar biasa, maceettt 😀
Moga aja kedatangan beliau memberikan manfaat ya bagi Indonesia, amin…
yup..
mudah2an saja begitu..
tidak ada keistimewaan bagi Amerika…
o ya..
add FB aku juga ya
salman.sayuti@yahoo.com