[Review Drakor] Sky Castle


Anak adalah masa depan bangsa!

Kita tidak bisa mengubah sistem pendidikan korea, kita hanya bisa membuat anak kita bahagia

Nonton drama ini gak boleh setengah setengah. Beneran gak boleh. Gak boleh hanya lihat episode awal di mana para orang tua yang digambarkan maruk dengan nilai-nilai anaknya dan berharap anak mereka kuliah di kedokteran UNS (lagian, kenapa harus kedokteran seh? Bukankah di dunia ini orang yang paling kaya itu dari bidang teknologi informasi? 😛 ) lantas langsung melabeli diri sendiri jangan seperti mereka.

Yang aku tahu dan sadar benar, bahwa setiap orang tua menyayangi anak anaknya dengan caranya sendiri. Gak boleh kita mencap orang tua yang memaksa anaknya belajar itu jelek. Atau orang tua yang membiarkan anaknya terserah mau ngapain juga itu gak bertanggung jawab. Lagian, karakter orang tua untuk pendidikan anak anak mereka dibentuk dari lingkungan juga.

Pernah dengerkan kalau di China anak yang dididik keras dan gak jarang dipukul? Karena anak yang tersisih di negara sono emang gak akan menjadi apa apa. Bahkan orang tua ada yang rela anaknya dibunuh aja daripada gak sanggup bersaing hidup nantinya. Untung di Indonesia penduduknya beragama semua. Kalau gak ya wasalam. Sama dewe.

Setiap keluarga juga punya misinya masing masing. Ya kalau anaknya kayak Yeh Su yang ngebet banget pengen kuliah kedokteran di UNS, emak bapaknya mampu ya kenapa gak? Yang salah dari mereka cuma kenapa memilih pelatim Kim aja seh menurut aku.

Gak semua anak terlahir cerdas seperti Hye Na yang tanpa perlu pelatih udah bisa belajar sendiri (tapi aku gak begitu tertarik dengan dia seh, masih kecil udah licik banget menurut aku) Ada yang terlahir cukup pintar saja tapi dia mau berjuang seperti Yeh Su.

“Aku sangat ingin kuliah kedokteran Ma, aku sudah tidak pernah bermain game seumur hidup aku untuk bisa ada diposisi sekarang. Kenapa malah hidupku sekarang kacau!” baca ini aku langsung nangis seh. Nagisnya lebih parah daripada pas adegan lainnya. Aku membayangkan seorang anak yang telah berjuang seumur hidupnya malah dikacaukan oleh satu orang yang gak bertanggung jawab. Perih!

***

Sky Castle ini bercerita tentang keluarga yang tinggal di kompleks perumahan mewah bernama Sky Castle. Ada keluarga dr. Yu yang anaknya baru saja lolos kedokteran UNS, dr Kang yang istrinya sangat berambisi menjadikan anaknya Kang Yeh Su menjadi dokter generasi ketiga, ada dr. Hwang penghuni baru Sky Castle, Prof Cha, dan dr. Wo.

Cerita dimulai ketika istri dokter Yu yang anaknya baru saja diterima di UNS secara mengejutkan bunuh diri. Padahal keluarganya tampak sangat bahagia. Sebelum meninggal, dia bercerita bahwa kelulusan sang anak karena dilatih oleh Pelatih Kim yang profesional.

Karena berambisi meloloskan anaknya juga Seo Jin pun memilih Kim Seo Hyung untuk melatih putrinya juga.

Tapi, bukannya makin meningkat prestasi Yeh Su, yang ada masalah terus saja bermunculan. Mulai dari cerita bahwa Young Je yang pergi dari rumah dan tidak mau bertemu dengan orang tuanya karena hasutan pelatih Kim untuk balas dendam. Pelatih Kim yang selalu memberikan masukan negatif ke Yeh Su. Datangnya anak di luar nikah suaminya, Hye Na. Hye Na yang terbunuh hingga soal latihan yang ternyata hasil curian soal ulangan.

Lalu bagaimana tindakan Seo Jin terhadap Pelatih Kim? Apakah dia akan memecatnya? Tapi jika Yeh Su jatuhnya malah lebih dekat kepada pelatihnya dan dia tidak punya pilihan lain?

***

Makanya aku bilang kalau nonton ini harus sampai habis.

Kita dilihatkan benar bagaimana perubahan karakter para orang tua di drama ini. Bagaimana dengan ambisi mereka dan bagaimana dengan perjuangan mereka selama ini kemudia akhirnya mereka merelakan kebahagiaan tertinggi adalah kebahagian putra putrinya.

Gak cuma orang tua yang berubah. Anak anak merekapun dihadapkan dengan masalah besar juga bisa berubah. Dari yang minggat bisa berkumpul kembali dan memilih kuliah lagi sesuai minatnya. Dari yang ambisi mulai lebih bisa menenangkan diri. Dari yang biasa aja mulai berfikir untuk apa dia ada di dunia ini.

Karena manusia itu hidup dan berkembang. Kita tetap masih bisa memperbaiki kesalahan.

***

Untuk aku sendiri, sampai sekarang aku masih berfikir pendidikan itu penting seh. Terserah anaknya mau jadi apa, tapi selesaikan dulu pendidikan dasar mereka sampai jenjang S1.

Nilai bukanlah segalanya, tapi dengan nilai yang baik, anak akan bisa memilih cita citanya dengan nyaman. Gak terhalang gagal masuk ini karena gak cukup nilai.

Aku pernah berpesan sama K. Kalau mama dan papa dari sekarang sudah berusaha mencari uang dan menabung. Dan K juga harus berusaha untuk belajar yang baik dan mendapatkan nilai yang baik.

Ya, balik lagi seperti di atas seh yak. Semua orang tua sayang kepada anaknya dengan cara mereka masing masing. Yang perlu diperhatikan adalah anak yang balik sayang kepada orang tua.

Karena orang tua yang gagal, adalah orang tua yang tidak dianggap lagi oleh anak anaknya ~ Se Ri

Balas Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s