Hello Stranger!! [Part 3] – Si Kakek


Sebelumnya, baca juga yuk

***

Haaaiiii Halooo.. Apakabar semuaaa?? Pada baikkan yak? 🙂

Hari ini aku akan menceritakan sebuah cerita yang sebenarnya udah laamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget aku bilang mau nulisnya. Tapi ya biasalah, kadang ide itu hanya muncul sebagai niat, realisasinya susaaah banget. Walaupun pas gak ada ide kemaren ya tetep aja aku gak terfikir buat posting cerita yang satu ini. Ya, mungkin rejekinya cerita ini hari ini deh *nah loh*

Seperti dua cerita sebelumnya, kali ini aku juga akan menceritakan tentang seseorang yang gak aku kenal dan aku temui dijalan saat aku sedang bepergian baik itu sendiri maupun bersama temen-temen. Intinya seperti judulnya deh : ORANG ASING!

Akhir maret lalu, hari rabu tanggal 22 Maret aku bersama ibu, 3 orang tante, dan kakak aku pergi ke Kabupaten Sanggau (Kalbar), mengunjungi om cik dan mak cik aku yang tinggal disana. Sekalian kakak mengunjungi mertuanya yang emang asli orang sanggau. Aku sendiri sebenarnya sama sekali gak semangat pergi ke sanggau kemaren. Karena alasannya adalah seharusnya aku berada di KL tanggal segitu! 😥

Di sanggau beneran gak ada ngapa-ngapain.. Hari pertama (jumat) pagi sampe siang cuma dirumah om cik aja seharian, sorenya ibu ngajak berkunjung ke rumah mertuanya kakak. Hari kedua aku langsung bilang ke ibu minta pulang, karena ibu dan ketiga tante berencana pulangnya hari selasa (lagian males juga mereka cuma dua hari ke sanggau padahal perjalanannya 5 jam!) jadinya aku pulang sendirian deh pake travel.

Aku menjadi orang yang dijemput pertama kali oleh travelnya. Jadi aku memilih dikursi bangian tengah sebelah kiri. Alesannya seh simple, biar enak lihatin pemandangan dibagian ruas kiri jalan (yang sebenarnya gak ada pemandangan juga seh, cuma hutan aja). Orang kedua yang dijemput adalah seorang kakek-kakek. Dari cara menjemputnya dan memanggil kakek ini sepertinya pak supirnya udah kenal dengan si kakek. Diapun duduk di depan disamping pak supir. Orang ketiga yang dijemput adalah seorang cewek asli orang sanggau yang seumuran dengan aku sepertinya, dia memilih duduk dibarisan paling belakang biar bisa baring-baring katanya. Dan yang terakhir adalah seorang kakek (again) yang kepergiannya diantar oleh seluruh anggota keluarganya (anak, menantu dan cucu 😀 ), dia duduk disamping aku, dibelakang supir. Dilihat dari logat kakek terakhir ini dia sepertinya orang sunda.

Perjalananpun dimulai. Seperti biasa supir kalau udah perjalanan jauh pasti nyari temen bicara. Karena dia paling ‘kenal’ dengan kakek yang duduk disampingnya makanya merekapun mulai mengobrol dengan semangatnya.

Dimulai dengan pekerjaan si kakek yang dari ceritanya aku dapet menyimpulkan dia adalah sejenis kontraktor gitu. Beberapa bulan ini dia sedang menggarap proyek Mesjid Raya Sanggau. Ceritalah dia berapa dana yang diperlukan untuk membangun mesjid tersebut dan siapa-siapa saja orang yang menyumbangkan uang untuk pembangunan itu. Beberapa kali dia menyebutkan nama Bupati Sanggau, untung dia nyeritainnya yang bagus-bagus, kalau gak ya gak enak aja dengernya soalnya kan Bupati sanggau itu kakeknya sahabat aku 😛

Kembali cerita ke dana, dia mempermasalahkan panitia mesjid yang suka menggunakan dana sumbangan untuk kepentingan pribadi. Ya seperti membeli makanan kecil atau teh dan kopi gitu untuk sehari-hari mereka di mesjid. Ada lagi beberapa orang yang mengambil material bangunan mesjid untuk membangun rumahnya. Sampai disini aku merasa prihatin juga, ternyata korupsi itu sudah mengakar bener hingga masyarakat kecil sekalipun. Hmmm…

Si Kakekpun mulai memberikan nasehat-nasehat kepada si supir. Mendengar hal inipun si supir kemudian bercerita kalau ternyata di bisnis travel juga banyak korupsinya. Misalnya mereka dapet 5 penumpang, tapi yang dilaporkan ke perusahaannya cuma 4 penumpang (see??)

Berlanjut dari pekerjaan ke rumah tangga. Kata si kakek seberapapun hasil yang didapat walaupun kecil istri akan menerimanya dengan senang hati. Ya, ini juga tergantung istrinya juga seh, salah satunya ya istri si kakek ini. Syarat utama menjadi istri yang baik adalah melayani suami (lahir batin ya kek 😛 ). Kakek ingin kalau pulang itu nasi harus hangat (oh, untung sudah ada magiccom :mrgreen: ) dan yang paling penting adalah jika diperintahkan harus menurut.

Harus menurut inilah yang membuat si kakek banyak yang tidak sreg dengan istri-istrinya (nah loh). Lalu, berceritalah dia bahwa istri yang sekarang ini adalah istri si kakek yang ke 19 (IYA SEMBILAN BELAS LOH) yang dinikahinya pada saat gadis itu berusia 19 tahun. Istri ke 19 menikah pada 19 tahun. Bener-bener sesuatu yang gimana gitu menurut aku. Hmm..

Entah mengapa semenjka tahu dia ini adalah kakek kakek suka kawin cerai aku jadi gak respect lagi sama dia. Cerita-cerita dan nasehat dia (apalagi tentang keluarga) bagaikan hal yang aneh diucapkan oleh orang yang seperti itu. Ya, itu seh pendapat aku secara pribadi yak, tapi yang pasti sepanjang jalan sisanya aku langsung pura-pura tidur gak mau bersosialisasi dengan si kakek. Seperti kata abang aku di Whatsaapnya.. “Hati-hati dek nanti dilirik jadi istri ke 20 loh” Hiiiiiiii >.<

42 Comments

  1. Pas baca deskripsi menjemput orang-orangnya entah kenapa aku ngebayangin kayak jalan cerita misteri-detektif gitu Nie, kayak membaca novelnya Agatha Christie, hahaha 😆 . Trus di mobil bakal terjadi tindak kriminal ato apa gitu dan pelakunya adalah salah satu dari penumpangnya *halah, komentar macam apa ini, huahahaha 😆 *

    Btw itu si Kakek gila bener, 19!!!

  2. Hai, Nie…nice story…aku paling suka kalau kamu pas ketemu orang asing kek gini…selalu ada hikma yang kita ambil kan ya dari ceritanya….

    Tapi aje gile, si kakek kurang beryukur sampai menika 19 kali…kalo nyari yg sempurnah susah lha kek…..gak pernah ada puasnya *ngomelinsikakek* 😀

    1. iya han.. lucu aja cerita-cerita mereka.. makanya kadang aku suka kalau bepergian sendirian.. karena kalau berdua pasti kita sibuk sendiri, lain dengan pas sendirian, pasti lebih melihat sekitar 😀

      hihihi,, hani berani neh ngomelin si kakek,, udah tua loh han 😛

        1. yayayay,, bisa boneka sama manakin juga dimasukin kali yak 😛

          ya tampangnya cuma kakek kakek biasa gitu.. maksudnya kalau dia gak cerita aku bakalan mikirnya dia kakek2 yang pekerja keras udah umur segitu masih bekerja,,

  3. wadew … gila bener tuh kakek istrinya 19, kok ya mau maunya ya jadi istrinya dia? *heran*

    jgnkan 19 istri nih, kali kalau si kakek punya dua atau tiga istripun aku dah nggak repect lagi

  4. idiiiiiih…
    geli banget sih Nieeee…hihihi…

    Tapi memang ada juga sih orang yang berpikiran lebih baik dinikahi daripada ‘jajan’ gak jelas yang bisa dianggap zinah gituh…

    Tapi kalau menurut aku sih ituh hanya suatu bentuk pembenaran aja siiiiih…

    Tiap orang punya pemikiran yang berbeda, silahkan aja….ASAL JANGAN ABAH!!!!…hihihi…

    1. aaahhh mana ada kalau sampe 19 gitu mbak.. ituseh bukan pengen jajan lagi.. aneh bin sedeng deh!! Hmmm…

      iya juga seh,, terserah lah dia yang ngejalanin,, asal jangan orang dekaat kita aja hehehe

  5. ha ha… istri ke-20 :mrgreen:

    sebenarnya seorang muslim tidak lepas dari kesalahan, ada loh dari barisan sahabat rasul yang gemar kawin cerai, dan hal ini membuat gerah ayahnya yg juga salah satu sahabat terbaik rasul

    1. kalau masalah kesalahan emang gak ada yang lepas dari kesalahan yak.. tapi pada saat dia berbicara kepada orang tentang itu tanpa ada merasa keanehan terhadap itu ya aneh aja.. hmmm…

  6. Nie kamu klo umurnya ga 20, ga bisa jadi istri ke 20 si Kakek lho~! wakakakaka… LOL banyak amat yah punya bini, nafkahin na begindang ?!

    1. hahahaha.. bener juga yak.. berarti aku harus nunggu jadi yang ke 24 *eh 😛

      ya dia kan istrinya cuma satu pit.. jadi kawin cerai gitu,, cukup deh kalau buat nafkah 😀

      1. ohhh kawin cerai ahahaha… yah semoga si abang cepat melamar kamu sebelum kau umur 24 dan jadi istri ke 24 na si kakek wakakakak 🙂 AMIN!!! ABANGGGG coba baca komen na pitshu hahaha 🙂

  7. setuju, kalao ada orang kayak kakek ini di depan duduk seperjalanan, mending gak digubris, pasang earphone, trus bobok 🙂

Leave a reply to niee Cancel reply