IN TIME


WAKTU ADALAH UANG

Haaaiiii… Halooo.. Apakabar semuaaa…?? Pada baik-baikan yak? 😀

Barusan aku menonton film yang berjudul In Time yang dimainkan oleh Justin Timberlake, ya sebenarnya filmnya udah lumayan lama seh, tapi kalau gak salah inget gak disiarin di bioskop Pontianak deh. Makanya aku harus menunggu DVDnya keluar dulu baru deh bisa nontonnya.

Ceritanya tentang apa sebenarnya film ini? Nah, kalau kalian pasti sering dong mendengar kalimat di atas, bahwa waktu adalah uang. Tapi, di dunia kita sekarang itu termasuk kiasan kan yak. Beda dengan di dunianya  Will Salas, bahwa itu bukannya kiasan semata, tapi waktu memang benar-benar uang di dunianya, bahkan waktu adalah nyawa!

Bener-bener unik deh menurut aku. Jadi setiap manusia disini tuh udah direkayasa genetiknya untuk gak bertambah tua diusia 25 tahun. Gak bertambah tua disini ya wajah dan bentuk fisiknya tentunya, plus kekuatan tubuh yang dimilikinya.

Namun, ada hal yang perlu dibayar dari hal ini, yaitu setelah berumur 25 tahun, waktu di pergelangan tangan aku mulai berdetik dan waktu pertama yang kita punyai adalah 1 tahun.

Balik lagi seperti kalimat di atas, waktu disini adalah uang. Jika kau mau makan, kau harus membayar makanan itu dengan waktumu. Simplenya, jika kau mau beli KFC dengan harga 1 jam, makan dari satu tahun waktu yang kau punya akan berkurang menjadi 9 bulan 29 hari 23 jam!

Selain berkurang, waktu juga bisa bertambah disini, ya dengan bekerja. Kesimpulannya, semakin kau kaya kau akan hidup abadi, dan semakin kau miskin maua umurmu tidak akan pernah panjang. Karena itulah orang sangat menghargai waktu disini.

Uniknya, walaupun waktu adalah nyawa mereka, disini masih ada badan sosial yang memberikan waktu ke pada penduduk miskin dan ada pula tempat peminjaman waktu (jadi berfikir bagaimana cara bayarnya -_-” )

Suatu hari, Will Walas ini bertemu dengan orang yang mempunyai waktu 100 tahun lebih dalam lengannya. Tentunya hal tersebut mengundang banyak orang untuk merampok waktunya (iyaaa,,, waktu disini juga bisa diambil dengan suatu alat penyimpan waktu dan bisa juga ambil dengan cara saling bersalaman), karena merasa perlu membantu orang ini, will pun menyembunyikannya di sebuah ruangan. Laki-laki itu sudah berumur 105 tahun (dan tetap bertampang 25 tahun) yang sudah bosan dengan hidupnya. Dia berfikir dia sudah waktunya untuk mati. Maka, tampa sepengetahuan will dia memberikan seluruh waktunya untuk will dan mati seperti orang bunuh diri. Dengan waktu 100 tahun yang dimilikinya, will pun menjadi kaya. Namun kayapun tidak sanggup membantu ibunya yang kehabisan waktu dijalan saat hendak pulang kerumah.

Karena itulah dia jadi membenci sistem ini, diapun keluar dari zona waktu tempat tinggalnya yang kumuh menuju ke zona waktu yang mewah, megah dan semarak. Hingga akhirnya dia bertemu dengan Sylvia, anak seorang jutawan waktu yang mempunyai waktu selamanya.

Dari zona waktunya, will dituduh merampok waktu yang dimilikinya dari orang yang temukan bunuh diri di sungai. Will kemudian jadi buronan yang secara tidak senagaja membawa Sylvia keperjalanannya yang sulit waktu demi waktunya.

***

Ya, yang namanya fiksi tentu ada bagian yang terasa anehnya yak. Bahwa ada beberapa orang yang membiarkan adanya masyarakat miskin agar mereka mati. Karena jika tidak ada penduduk yang mati, dunia ini akan sangat penuh dengan manusia dan lama kelamaan tidak dapat terurusi dengan benar.

Setelah menonton film ini aku jadi terbayang tentang kehidupan nyata kita sekarang. Jika waktu itu diibaratkan uang. Kita ya emang bekerja demi uang kan yak. Lalu bagaimana kalau uang kita habis? Kita gak akan bisa makan, gak akan bisa bejalan, atau ya gak akan bisa ngeblog, kemudian mati!

Kedengaran ekstrim emang seh, untungnya kita ini manusia sosial, masih ada keluarga dan sanak saudara yang membantu, masih ada pemerintah yang bertugas memperhatikan, dan tentu yang paling penting masih ada Tuhan yang selalu melindungi umatnya. Namanya juga film barat yak, ya pasti satu-satunya nalar yang mereka kurang fikirkan itu Tuhan, hehehehe.

Tapi, dengan menonton film ini kok aku jadi hitung-hitungan tabungan yak. Ya, jadi kepikiran gitu, tabungan yang aku miliki kok dikit banget, harus ditambah buat jaga-jaga kalau waktu aku mau habis bisa dibeli buat ditambah *eh 😆

So, selamat menonton :mrgreen:

46 Comments

  1. hahaha kalo waktu itu emang akan selalu berkurang. yang penting berkurangnya untuk hal2 yang positif. kayak makan, tidur, itu kan emang kebutuhan. jadi waktu berkurang ya emang harus dong. kan gak mungkin kita mikir ah sayang ya waktu nya berkurang, jadi gak usah makan deh, atau gak usah tidur. huahahaha. ya gak… 😀

    1. hahaha,, itu emang kebutuhan paling dasar ya mas.. bahkan di film ini walau waktu adalah uang mereka tetep tidur loh.. 😀

  2. Irniiiii… apa kabar..? Makasih yaa masih mampir2 ke blogku yg sudah berdebu nggak jelas.. hiks…

    eh Niee, aku baru tau nih Justin Timberlake main film juga.. hihi…
    kayaknya jauh dari nalar ya tema filmnya… bagaimana kalau orang kaya yaa… berarti dia nggak akan pernah tua.. dan hidup selamanya… hihihi…

    ada2 aja imajinasi manusia nih… 😀

    1. kabar baik mbak 😀

      iya,, emang unik banget menurut aku jalan cerita film ini mbak.. soal justin aku juga baru tahu pas udah nonton filmnya, bahkan gak ngeh waktu lihat cover DVDnya,, hihihi

  3. Unik juga ya konsep filmnya, hehehe 🙂 Btw, ada typo dikit tuh Nie: “… waktu yang kau punya akan berkurang menjadi 9 bulan 29 hari 23 jam!” harusnya kan 11 bulan 30 hari 23 jam?? hehehe 🙂 Atau tepatnya 364 hari 23 jam kalo bukan tahun kabisat?? 😛 #dibahas

    1. oia yak.. waduh selama 2 postingan aku salah terus neh.. hahahaha..

      tapi males dibenerin ah.. sekalian biar ketahuan yg baca mana yg gak baca.. hihihi #alesan :p

  4. Nie, setahun kan 12 bulan, salah itung tuh hihihihi
    aku belum nonton film ini, kapankapan cari DVDnya ah, mas justin nya ganteng soalnya *tetep dong pemain itu penting :P*

      1. hahaha emang salah ngitung akunya 😛

        @tisa: aaahhh , aku malah pas beli DVDnya gak sadar kalau yang maen itu justin 😛

  5. Haii..Aku baik-baik saja..
    selamat pagi niee..

    Waktu adalah Uang itu motto aku waktu kerja dulu
    Kalo sekarang waktu adalah ngeblog qeqeqq..

    1. selamat sore teh.. hehehehe..

      waaahhh kalau aku sekarang gak pernah megang uang banyak, jadinya gak terlalu kentara dengan uang, mungkin emang belum perlu kali yak..

      Kalau soal ngeblog pasti karena mau ke korea neh 😉

  6. Wah fiksinya canggih juga ya. Tapi memang benar soal tabungan itu. Kadang-kadang panik loh kalau tahu kita tak punya tabungan. Meskipun kita juga masih punya Tuhan dan bisa mengatakan uang bukanlah segalanya 😉

  7. Nah.. kalo yang ini udah penasaran mau nonton emang… tapi kalo lagi ke toko DVD ga bawa list apa aja yang mau dibeli emang suka lupa 😆

    di dunia apapun, uang, atau uang yang diumpamakan sebagai waktu, emang penting sih… makanya mungkin sedikit banyak bener juga yang bilang uang ga bisa beli kebahagiaan mungkin belum pernah keliling dunia dan bisa belanja belanji sepuas hati hihi

    Eh iya… salam kenal lho 😀

    1. hahaha,, dicatet aja mbak kalau gitu mah 🙂

      setuju deh.. uang bukanlah segalanya, tapi segalanya butuh uang.. Lagian kalau kaya lagi suntuk bisa ajak temen-temen keluar belanja, tapi kalau kere kan udah pusing, makin pusing aja gak bisa kemana-mana 😛

  8. wah,, aku belum nontonnnn… seru amat kayaknya.
    wah bisa gilak kalo waktu bisa dibeli,, bisa2 duit abis buat beli waktu doang. wowww jadi pengen nonton

    1. iya,, waktunya yang jadi uang.. kalau kita beli sesuatu waktu kita akan habis.. tapi waktu juga bisa dicari dengan cara bekerja 🙂

  9. blm nonton…film fiksi yg aneh… tapi pesan moralnya adalah kita sebagai manusia tentu harus menghargai waktu bukan

  10. Aku udah nonton film ini sekitar dua bulan yang lalu 🙂
    bagus ya, ceritanya gak biasa gitu, paling sedih pas ibunya akhirnya kehabisan waktu, bener2 nangis deh 😦

  11. Hmmm…. aku sekarang milih2 pilem kalau mau nonton. Menjauhi drama salah satunya, soalnyasering membuat hati terlalu sensitif 😛

  12. Banyak juga sih resto yang memasang lagu Indo yang memang bagus-bagus banget, tapi beberapa resto memang menyesuaikan lagu2 nya dengan segmen pelanggannya. Kalau resto Mexico misalnya, pasti memilih lagu2 non lokal utk diputar. Sama kalau ke salon utk massage, lagu2 instrumen slow yang diputar, soalnya gak banyak lagu2 instrumen karya musisi Indo yang cukup melegenda jd bisa diputer terus2an sepanjang jaman.

  13. Kalau keadaan yang di film itu nanti beneran akan terjadi di kita (semoga jangan)…. well, mungkin tidak sampai setahun, waktunya sudah habis. Misalnya di Jakarta, habis waktu untuk di jalan saja hehee..

    1. Iya yak mbak.. sekarang macet dimana-mana.. difilmnya aja ada yang mati kehabisan waktu di jalan karena gak ada kendaraan yang mau mengangkutnya.. lah dijakarta,, ada seh yang mau angkut,, tapi ya waktunya itu gak cukup >.<

  14. NIee…
    aku juga berasa aneh kok sama tulisanmu yang 9 bulan…sekian hari ituh…
    berarti aku gak fast reader lho yaaaa…hihih..

    dan ituh konsep cerita sumpah keren banget yah…
    sebenernya sih waktu lebih berharga dari uang lah yah…
    tapi entah mengapa kita suka lebih menghargai uang daripada waktu yah?
    *bertanya pada diri sendiri*

    Dan jangan bicara soal tabungan disini Niee…
    aku merasa sangat tersinggung bacanya…hihihi…

Leave a reply to arnize Cancel reply