Sayangku Bella..


septembra.blogspot.com

“Bang Rian kok kemaren gak nelpon Bella?” teriakku ketika bertemu dengan bang Rian, cowok yang beberapa bulan ini aku taksir. Semenjak dia sering ke rumahku. Orang bilang kami gak cocok. Aaahh,, tapi perduli amat dengan mereka. Yang pentingkan ini antara aku dengan bang Rian. Orang lain itu hanya iri dengan perhatian bang Rian selama ini dengan aku.

“Abang lagi sibuk kerja sayang. Memangnya Bella nelpon abang ada apa?” tanya bang Rian kepadaku. Aaahh,, mendengar suaranya aja aku gak jadi mau marah deh.

“Bellakan kangen sama bang Rian. Emangnya gak boleh,” ucapku manja.

Bang Rian tersenyum ke arahku, menghampiriku kemudian membelai lembut rambut panjangku. Ya, aku tahu, tanpa banyak perkataanpun dengan tingkahnya seperti itu dia juga sayang dengan aku. Tak perlulah kami berdua mengikrarkan jadian seperti di sinetron itu.

“Abang gak sayang ya sama Bella,” ucapku lagi memancing bang Rian.

“Iya abang sayang dengan Bella,” ucapnya lembut kemudian memeluk punggungku dengan lengannya yang panjang. Aaah,, ini adalah saat terindah dalam hidupku 🙂

***

“Bella, sini sayang. Mama ada berita gembira buat kamu,” teriak mama dihari minggu pagi.

Ada apa dengan mama. Tumben-tumben mama memanggil aku dengan suara seceria itu. Pasti ini kabar yang besar, fikirku dan langsung melangkah keluar kamar menuju ruang keluarga tempat mama duduk sekarang.

“Ada apa ma?”

“Sini duduk dulu dong,” perintah mama tanpa mengurangi senyumannya.

Aku turut saja. Toh kalau memang ini berita gembira aku akan turut kebagian senengnya dong.

“Kakak kamu akan pulang dari Ausie bulan depan. Rencananya, sepulang dari sana, kita akan langsung mengadakan acara pertunangan kakakmu dengan Bang Rian.”

“APA? KAKAK MAU TUNANGAN DENGAN BANG RIAN? GAK BOLEH!!” teriaku terkejut dan langsung berlari menuju ke kamarku.

Semuanya jahat. Semuanya gak sayang sama Bella. Kenapa harus bang Rian sama Kak Dilla? Apa kurangnya Bella dari kak Dilla? Lagian yang selama ini nemenin bang Rian di rumah siapa kalau bukan Bella?

Air mataku tak terbendung lagi. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku mau semua orang tahu bahwa aku gak setuju kak Dilla dan Bang Rian bertunangan.

Apa bedanya aku dengan kak Dilla? Aku juga cantik. Perbedaan diantara kami berdua hanya soal umur. Gak masalah kan Bang Rian menunggu aku 15 tahun lagi saat aku sudah lulus kuliah?

——————————————————————————————————

ceritanya, aku mau ikutan FF yang sekarang lagi rame. Tapi setelah aku lihat, ada syarat-syarat tertentu yang gak bisa aku laksanain. Jadi karena hasrat menulis fiksi udah lama terbendung, akhirnya nulis deh FF ini lepas. Gak ikutan yang lagi rame-rame itu. Tapi gak papa deh kan yak 😛 *maksa*

65 Comments

  1. liat anak sekarang yah! pakai baju merah putih aja udah nongkrong sambil ngerokok, trus yah udah punya pacar kelar 4 SD OMG!!! kek na g punya pacar dulu baru pas kuliah wakakaka 🙂

  2. hahaha … saya kok inget diri saya dulu yang suka sama mbak-mbak tetangga beda 16 tahun dari saya yang suka nyuapin saya makan :mrgreen: … bukan karena kena raffi-kompleks (istilah baru dari Oedipus Complex 😆 ) tapi emag anak-anak kecil cenderung melihat sosok yang lebih dewasa itu gimana gitu … :mrgreen:

    *terus berkarya walau tidak ada hadiah 😆

    1. Hahahaha.. ada gitu yak istilah raffi-kompleks? 😆

      Tapi-tapi ternyata anak cowok juga yak.. Aku kira cuma cewek aja yang sering berfikir begitu 😀

  3. Aku ngikutin postinganmu Nie,… mulai dari rencana nikah,.. oven,.. dan yg ini sepertinya bukan cuma kontes, tapi…
    kayaknya hati kecilmu berbicara 😛 *kabur*

Balas Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s