Karena mulai kamis kemaren si abang resmi ke luar kota sampai hari senin minggu depan, akupun nyerah dan ngungsi ke rumah neneknya si K di Siantan 😛
Nah, struktur geografi Pontianak yang tebelah oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak membuat Siantan tempat neneknya si K terasa jauh dari pusat kota Pontianak. Salah satu alat transportasi yang biasa aku gunakan sedari SMP untuk pergi ke sekolah dan sekarang pergi ke kantor adalah ferry penyeberangan.

Dulu seh dari jaman SMP, naik ferry ini adalah perjuangan yang sangat panjang. Udahlah ngantrinya lama, kapalnya kecil dan pemandangannya gak ada yang menyenangkan. Aku yang dulu pasti belum ada Handphone cuma bisa memandangi ibu-ibu nyuci baju, anak-anak yang nyebur ke sungai dan bapak-bapak yang ngurus kapalnya yang sedang berlabuh di tepian sungai. Iya mereka hidup di dalam kapal (yang nama kapalnya aku udah lupa, huahahahaha).
Beberapa hari ini setiap naek ferry, seperti orang kebanyakan pada umumnya aku selalu terpaku aja sama Handphone dan “bersosialisasi” dengan teman-teman dunia maya. Tapi tadi pagi entah kenapa aku menyimpan Handphone dan melihat sekeliling. Pelabuhan ferry sekarang sudah jauh sangat berbeda dengan jaman aku SMP. Kendaraannya lebih tertata, loketnya sudah ber-AC, kapalnya lebih besar dan trafiknya lebih cepat. Dari tengah sungai, dikejauhan aku melihat alun-alun kapuas yang tampak rimbun, bersih dan cantik. Waterfront yang sudah ketje, tak kalah dengan waterfront Khucing-Serawak yang dulu selalu dibicarakan orang Pontianak. Orang-orang yang bukan lagi mencuci dan bermain air di pinggiran kapuas, tapi sudah jogging dan membawa anak-anaknya untuk bermain di taman. Dalam hati terbersit, “Pontianak udah cantik ya, udah kayak khalayan aku beberapa tahun lalu pas ke luar negeri” 🙂
foto by @mrademirza
Apa yang aku fikirkan waktu ke Khucing, Kuala Lumpur atau Singapore dulu, tentang membawa anak-anak bermain ke taman kota, atau jogging di pagi dan sore hari serta senam-senam-piknik di bawah pohon sudah bisa dilakukan di Pontianak. Kota Pontianak sekarang sudah makin humanis 🙂
Jadi inget beberapa tahun yang lalu pas pemilihan umum dibilang, jangan pilih pak wali, orangnya galak 😛 . Tapi ternyata ada hasilnya juga yak. Masyarakat Pontianak udah ngerasa senangnya. Sudah banyak anak-anak muda yang mengembangkan startup untuk kemajuan Pontianak. Membuat video-video dan foto-foto ketje ke sosial media yang berdampak orang mau datang ke Pontianak.
Seperti yang diucapkan oleh Pak Walikota Pontianak, sekarang bukan jamannya lagi orang ramai ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Bangun taman kota, bangun tempat-tempat untuk keluar-keluarga kecil berinteraksi, bangun kebahagian. Dan orang-orangpun akan meramaikan tempat-tempat itu, kebahagiaan datang dari dalam diri dan orang bahagia akan jarang sakit kan yak
Kok Niee nulis ini yak?
Hahahaha. Mungkin karena merasa udah kebanyakan ngeluh dengan kota sendiri. Pindah ke kantor baru dan sering menerima tamu dari kota-kota lain yang selalu menyebutkan bahwa Pontianak bagus, bersih, rapi dan tata kelola pemerintahannya sudah lebih baik dari Kota tempat asli mereka membuat fikiran terbuka.
Baru deh terasa, ooohhh iya juga ya, Pontianak emang gak kalah dari Kota-kota lain di Indonesia kok, gak kalah dengan Kota-kota besar di Pulau Jawa. Pontianak udah keren kok. Buktinya, segunung penghargaan nasional udah berada di Kota Pontianak. Buktinya, Penghargaan Pelayanan Publik terbaik dua kali berturu-turut ada di Kota Pontianak. Buktinya hampir seluruh kementerian akan merekomendasikan Kota Pontianak untuk tujuan study tirunya. Buktinya ada sekita 50 kunjungan setahun dari Pemerintah lain cuma untuk melihat Kota Pontianak yang rata-rata sekali kunjungan ada 30an peserta. Wuiiihhh hebat ya Pontianak 😀
Jadi masih mau ngeluh apa? Orang-orang daerah lain aja terkagum-kagum sama Pontianak. Masak warganya sendiri yang menjelek-jelekkan kan yak.
Kalau ada yang nanya sekarang, kalau ke Pontianak mau ngapain? Yuks ke Pontianak sekarang, pagi-pagi kita jogging ke taman, siang-siang kita ke Tugu Khatulistiwa, sore main-main di sungai kapuas buat wisata air, malam ngobrol di warung kopi di Gajahmada. 🙂

Jangankan Pontianak, ke Kalimantan sekalipun saja belum pernah, belum ada kesempatan hingga saat ini. Hahahaha, semoga disegerakan kesempatan berkunjung ke kota-kota di Borneo,,
Semoga ya ada rejekinya ke Pontianak 😊
Bagus ya walikotanya Niee. Membangun fasilitas agar masyarakat lebih sehat, artinya mudah-mudahan ke depannya yang sakit semakin berkurang kan 🙂 .
Btw memang belum ada rencana dibangun jembatan Niee?
Jembatan ada ko. Tapi biasanya pagi macet banget. Udah mau dikembangkan jadi paralel dua jembatannya. Mudah2an cepet dibangun deh.
ahhhh kampung halamanku… jadi mellow nih Nie hiks
Ayo dong kak pulang kampung. Nanti kita kopdaran 😆
Sudah lama tidak berkunjung kesini, postingannya semakin asyik ajahhhhhh… 😉
Aih bang dwi. Ini juga hasil jarang jarang posting 😆😆
jarang2 Niee cerita tentang Pontianak
keren kok kota ini
Hahahaha. Tadi pagi terbersit bun. Jadi pengen langsung nulis deh biar “rasanya” gak hilang 😁
harus mencintai kota sendiri ya…
pontianak yang gua denger makanannya enak enak.. hehehe
Iya mas. Dari dulu emang terkenalnya hanya kuliner. Sekarang udah lebih baik lagi 😬
asyik ya kayanay tinggal deket sungai, bisa main air hehehe
Aku aja gak pernah berenang di sungai mbak dari kecil 😆
Enak ya disana banyak wisata airnya. Dimana mana bisa mancing ikan, btw ayahku suka banget loh mba mancing ikan, kayaknya betah tinggal disana .
Belum jadi ke Pontianak, minggu ini harusnya ada kondangan di kalimantan sana
tapi gagal pergi karena suami ada kerjaan ._.
ayo jadwalin lagi ke Pontianak 😀