Karena mau melakukan perjalanan dinas (lagi) aku sedikit tergelitik untuk menceritakan tentang perjalanan dinas PNS yang banyak pihak mengatakan bahwa itu hanyalah untuk buang-buang uang. Benarkah?
Lihat deh hasil pencarian dengan keyword ‘Perjalanan Dinas’ di atas. Isinya ya kecurigaan tentang penipuan perjalanan dinas, yang untungnya berita nomor satu menyatakan bahwa penipuan jaldin tersebut semakin rendah
Kali ini aku tidak akan pembahas tentang penipuan itu sendiri. Terlalu kompleks untuk diperdebatkan. Lagian kalau ada pertanyaan aku juga kurang kompeten untuk menjawabnya. Yang akan aku bahas kali ini adalah pendapat aku pribadi tentang perlu gak seh ada perjalanan dinas seperti ini?
Jujur kalau ditanya seperti itu, aku akan tegas menjawab tergantung. Kalau jenis perjalanan yang akan aku jalani? tentu jawabannya TIDAK! Kenapa? Hey, ini udah jaman teknologi tinggi loh. Kalau beberapa kali undangan aku ke Jakarta dan Bandung kemaren adalah pelaporan keuangan yang semestinya bisa dilaksanakan/dikirim via online saja. Soal pelaporan hardcopynya bisa dikirim via pos. Lebih murah toh?
Beda jika perjalanan itu diperuntukkan bagi pelatihan atau diklat. Aku sendiri pernah ikut pelatihan itu waktu pertama kali merasakan perjalanan dinas, yaitu pada waktu ke Bali. Toh, memang sangat tidak efisien kalau mereka dari pusat yang datang kesetiap kota dan mengajarkan keterampilan tersebut dengan peserta yang hanya 1 atau beberapa orang. Lagian kalau seperti itu juga akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengunjungi setiap daerah diseluruh Indonesia ini kan? π
Aku juga tidak mengerti dasar apa yang mereka fikirkan untuk menyelenggarakan kegiatan jaldin Pelaporan seperti ini. Tapi, kalau ditanya apakah aku suka jika diundang untuk melakukan perjalanan dinas? Ya, jawaban jujurnya pasti SUKA dong π³
Selain bisa jalan-jalan gratis dan dulu uang sakunya dapet sangat lumayan loh π (tapi semenjak tahun 2012 uang sakunya udah kecil banget – untuk bayar transportasi muterin kota aja udah habis π ), kalau perjalanan dinas seperti ini juga menjalin silahturahmi dengan dinas lain diseluruh Indonesia (mendengarkan pengalaman mereka itu yag tidak ternilai harganya *eaaaa )
Soal study banding?
Nah, ini yang aku belum dapat mengerti cara kerjanya, karena aku sendiri sama sekali tidak pernah melakukan perjalanan dinas model seperti ini. Tapi kalau pendapat aku pribadi seh study banding boleh asal jangan rame-rame! Dua orang cukup deh untuk mengetahui tata pemerintahan satu wilayah, dan jangan sering-sering! Gak penting juga kan yak.
Sebenarnya, masih banyak lagi jenis perjalanan dinas yang ada dinegara ini (bahkan di luar negeri) seperti perjalanan dinas untuk penelitian, perjalanan dinas untuk kunjungan danΒ banyak lagi yang mungkin memang benar, perlu ada penataan ulang tentang yang mana yang penting dan yang mana yang kurang penting untuk dilaksanakan perjalanan dinas tersebut. Toh masyarakat sekarang sudah pada pintar untuk mengawasi yag mana yang perlu dan yang mana yang tidak kan yak? π
Jika perjalan dinas sudah sedikit dan hanya bagi hal-hal yang penting, tentu penipuan untuk perjalanan dinas pasti juga akan semakin berkurang dong. Maka, saran aku seh pada pemerintah pusat untuk dikurangi lah kegiatan perjalanan dinas ini. Tapi kalau aku diundang untuk kegiatan di Lombok, Batam, atau Makasar aku gak akan nolak seh π
Sebenarnya seh banyak hal dikegiatan pemerintahan yang bertentangan dengan pemikiran pribadi aku, walaupun memang bermaksud baik tapi masih kurang sreg aja rasanya.
So, mari doakanlah teman-teman untuk aku bisa membuka usaha suatu saat nanti ( atau bisa menjadi penulis terkenal ), jadi aku tidak selamanya digaji oleh negara, untuk suatu saat bisa ‘mensubsidi’ negara dengan pajak usaha pribadi aku kan yak (amiiiin )
AMIN…
Aku setuju pemikiranmu. Semua harus ada pakem (rem) nya, dan selalu mengingat bahwa perjalanan dinas itu memakai uang rakyat, jadi harus berguna untuk rakyat juga.
makasih aminnya mbak em π
iya, emang menurut aku harus ada perbaikan sistem dan pemilahan yang benar soal perjalanan dinas ini. Karena masih terlalu berlebihan jumlahnya.. hmmm…
perjalanan dinas, entah mengapa kok lebih terdengar negatif
gara2 beberapa pihak yang menggunakannya cuma buat ngambur2in duit π¦
Berpikir positif aja lah,
Positif bagi yang ikut perjalanan dinas nya (karena dapet pesangon), positif bagi masyarakat karena duitnya jelas dipake nya, dan positif bagi yang iseng korupsi dikit2 mah :3
itu positif atau pesimistis π
Itu positif lho mba, ga ada kalimat yang menjurus ke pesimis kan :3
mungkin pemerintah masih kurang sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat (melalui media misalnya) tentang perjalanan dinas ini ya lung..
Tapi gak semua perjalanan dinas itu negatif kok.. Karena misal dari pusat ke daerah dan mereka meneliti sumber daya alam, atau mendengar permasalahan dari masyarakat langsung, pasti itu bukan tipe menghambur-hamburkan uang rakyat π
Tak doain niee..
Amiin..
Iya enak banget tuh, kalo yang dines luar kota apalagi luar pulau..
bisa jalan2 tapi dibayarin..hehe..
kalau jalan-jalannya bayar sendiri teh..
cuma klo pertemuannya hari senin,, jadi dari hari sabtu bisa udah pergi dan 2 hari dipake buat jalan-jalannya gitu deh π
Aamiin, semoga cita2nya cepat terkabul ya
makasih mbak doanya π
aku juga suka kalo dinas jalan2 terus mah hehe
tapi kalau terus-terusan kerjaan bakalan menumpuk juga deh.. soalnya setiap ada perjalanan dinas pasti ada laporannya >.<
iya biasanya yang disangsikan tuh yang perjalanan studi banding keluar negeri itu. soalnya mereka malah yang ada shopping2, sementara hasil studi bandingnya gak jelas…
sebenarnya menurut aku seh kalau shopping dengan uang pribadi dan diluar jadwal kunjungan resmi seh bisa aja seh mas.. Namanya juga pasti ada kesempatan waktu luang kan yak π
Bener banget Nie. Sebenarnya kalau direncanakan dan dijalankan dengan baik, perjalanan dinas (yang studi banding atau pelatihan misalnya) memang berguna sekali ya π .
Contohnya, perjalananku ke Norway kemarin kan bisa dipandang semacam ‘perjalanan dinas’ gitu, hehehe π Menurutku sangat worth it kok universitas membayari perjalananku itu (kecuali bagian ekstensinya yang mana ini aku bayar sendiri ya, hahaha :D). Selain universitas semakin dapat “nama”, staff-nya (dalam hal ini aku) juga semakin “kaya” pengetahuan dan pengalaman kan karena perjalanan ini. Dan ini kan penting supaya tidak menjadi seperti katak dalam tempurung π
Kalau yang masalah perjalanan dinas trus malah shopping atau ‘tamasya’ gitu, menurutku kalau time frame kegiatan itu di luar agenda kerja mereka, ya why not kan? Misalnya perjalanan dinas ke Bali untuk pelatihan. Acara pelatihannya dari jam 9 sampai jam 6 sore. Trus masa peserta nggak boleh jalan-jalan jam 7 malamnya?? π Kan nggak adil juga, toh mereka sudah menjalankan kewajiban mereka selama pelatihan itu π
Tapi ya itu lagi sih, semuanya tetap mesti kembali ke perencanaan dan eksekusi yang benar. Dan ini yg paling penting karena ini yang banyak disangsikan masyarakat kan?? π
iya,, begitulah maksud aku zil… lah kita kan beneran pergi untuk tugas, kalau tugasnya udah selesai apa salahnya kita jalan-jalan disela-sela tugasnya.. dan biasanya kalau aku seh lebih milih ngepasin pulang atau pergi lebih lama di weekend..
Perjalanan dinasnya terselenggaranya dengan baik, laporannya terlaksana, dan aku jalan-jalannya juga bisa puas.. tanpa ada yang rugi sama sekali kan yak π
Niee, aku setuju lah dengan pendapatmu tentang perjalanan dinas dan studi banding. Rada males mau komen lebih lanjut behhwhhw…tapi yang mau aku tanyain, kamu kan PNS terus kalo keluar dari PNS untuk usaha sendiri apa harus bayar pinalti? Itu masih berlaku gak sich?
aku ga tahu sih kalau di daerah mbak dev. kalau di instansiku sih ngga.. asalkan.. asalkan nih ya, udah ga ada utang ikatan dinas.
jadi kalau aku mau keluar sekarang atau sebelum 8 tahun lagi, aku mesti bayar macam pinalti gitu..
kalau yang udah ga punya utang sih ga masalah..
#cobajawab
instansi amel kebanyakan ikatan dinas kali yak.. kalau ditempat aku yang susah itu malahan pindah,, coz kami kan daerah tingkat II yang ada otonomi daerah yang kuat..
Nah, kalau yang ikatan dinas kan udah di jawab sama amel.. ikatan dinas itu ya seperti sekolah amel yang menggratiskan biaya kuliahnya..
kalau aku dari umum gak ada salah sekali bayar pinalti dev.. temen satu angkatan aku aja yang CPNS angkatan 2011 ada yang udah keluar 3 orang dan mereka gak bayar sama sekali..
cuma kalau udah keluar dari PNS kita gak ada kesempatan lagi untuk mendaftar lagi menjadi PNS ataupun pegawai BUMN.. karena ada salah syaratnya yaitu gak pernah ngundurin diri ataupun dikeluarkan dari BUMN/BUMD atau PNS gitu deh..
perjalanan dinas atau studi banding kalau bener2 seperti itu ya tidak apa2…tapi kebanyakan itu hanya jadi batu sandungan supaya bisa jalan2 aja yaa…biayanya kan tidak sedikit tuh…
sebenarnya jalan-jalan akan dijadikan nomor 2 deh… karena kadang gak ada jeda waktu ya kami langsung pulang.. gak sempat sama sekali jalanjalan,,
ini seh pengalam pribadi aku π
sya tertarik dengan penutup postingan ini…..
pensiun dini trus menjalankan usaha sendiri….itu menarik lho NIee tapi tetep kumpulin modal dulu….iya gag..
sukses yach Niee !
iyaaaaa…. kumpulin modalnya nyambil gitu bens.. soalnya kalau cuma kerja di kantor aja gak akan kekumpul deh modalnya >.<
rasa tidak sreg itu yang perlu dipelihara, jangan dibuang. kata nabi dosa itu rasa tak nyaman di dalam hati karena perbuatan kita, bisa jadi rasa tak sreg itu dosa kecil karena masih bisa dirasakan, jangan biarkan itu jadi dosa besar yang akan menutupi hati kita dari petunjuk. terus jadilah PNS yang baik. (sok nasehati….sorry)
Amin… semoga tetap seperti ini tampa gangguan dan goncangan dari pihak manapun deh yak mas vip π
Baru tau nih ternyata ada bermacam-macam perjalanan dinas, apapun perjalananya yang penting membawa manfaat bagi semua pihak, saya setuju2 aja mbak.
Salam kenal
Iya.. yang penting tidak fiktif dan banyak manfaatnya ya mas π
Amiiiiin… Doakan saya juga yah, Mbak π
doakan apa neh? π
Ya wajar sih, ada yang bener dan ada yang ga bener. Nah, biasanya yang sudah berpengalaman yang ga bener itu. π
eh aku masuk ke yang sudah berpengalaman atau belum yak ? π
hmmmmmmmmmmmm
gk tau mau koment apa…
apalagi udah ada kata “dinas”
waahh.. kenapa mas?
hmmm,,,
sepanjang perjalanan dinas tersebut memberikan kontribusi yang baik buat perusahaan atau instansi tempat kita bekerja, aku rasa tidak ada masalah. Jangan perjalanan dinas tersebut dijadikan alasan untuk jalan-jalan biaya dinas. Itu yang bahaya…
kalau jalan-jalannya diluar dari waktu tugasnya ya gak papa juga ya mas π
Study banding ketika memang akan dijadikan dasar untuk suatu pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan aku rasa perlu. Tapi ya itu tadi, jumlah ornagnya harus tepat dan siapa yang berangkat juga harus tepat π
Iya mbak.. aku juga pernah dengar oleh senior di kantor gimana manfaatnya studi banding yang dilakukan.. tapi studi banding di kantor aku udah gak ada lagi selama 5 tahun terakhir..
studi banding?
hahaa… ga pernah tuh!
yang ada bawain ice box seabreg-abreg klo keluar kota…
uang saku 2012 lebih kecil? gapapaa…
uang saku aku sekarang juga lebih kecil dr pas kerja kok
kalau mbak lebih kepada penelitian yak.. dan itu pasti rempong banget.. tapi banyak yang iri juga loh mbak π
kalau uang saku mbak kecil mah gak papa,, yang penting pengalamannya itu loh *sok bijak* π
amiin saya doakan ya .. π
makasih ya dea π
selalu iri sama orang yg bisa dapet atau kepilih sama kantornya utk dapat perjalanan dinas, huhuu gw ga pernah π¦
kalau di kantor aku seh disesuaikan dengan pekerjaan yang kita kerjakan.. kalau emang kita yang pegang program, pasti kita yang ditunjuk seh π
Wah gitu ya… laporan aja mesti perjalanan dinas hihi…
Kayak ndak ada email aja…
untuk itu seh emang iya π
perjalanan dinas itu perjalanan dengan urusan dinas…
π
Yups.. bener sekali! π
aku ikut mengamini nih Niee, semoga terwujud yang kamu impikan ya
makasih ya mbak ely *kecup* π