[Review Drakor] All of Us are Dead


Aku suka banget sama cerita tentang Zombie. Dari zombie yang tradisional sampai zombie-zombiean pun aku pernah nonton, hahaha. Makanya pas denger Netflix bakalan rilis serial drama korea tentang zombie akupun langsung menandai tanggalnya. Wajib banget lah untuk ditonton. Apalagi ini drama original Netflix yang pasti lebih seru biasanya daripada yang masuk ke channel TV.

Saking sukanya sama cerita zombie, aku udah ada banyangan gitu loh kalau ada zombie gimana harus beraksi, hahaha. Paling aman kayaknya kalau kejadiaannya di rumah. Udah lah diam dirumah aja sampai situasi aman dan tahu bagaimana bisa menghindari zombie. Makanya stok makanan dan air harus banget tersedia selalu di rumah. Tapi masalahnya adalah aku tipe orang yang gak suka nyetok makanan dan seringnya gofood ada. Pastinya rumah aku adalah rumah pertama yang kehabisan bahan makanan, huhuhu. Kedua, kalau di kantor ya sama, diam aja udah di kantor. Walaupun ini sangat bahaya karena di kantor biasanya gak punya banyak makanan. Ketiga kalau lagi di luar ya harus banget ke toko kelontong. Paling gak aman deh makanannya, tinggal nanti kalau udah selesai zombienya bisa bayar tagihannya, hahahaha.

Tapi, aku gak pernah kefikiran seh kalau zombie ini terjadi pas kita di sekolah. Di mana tema inilah yang diangkat oleh drama ini, ketika virus zombie merebak dan mereka sedang di sekolah.

Virus zombie dan sekolah ternyata banyak masalahnya. Karena pertama pasti udah gak ada makanan di sekolah. Ada seh ya kantin, tapi kan kalau terjebak di dalam kelas susah juga mau menuju ke kantin. Kedua gedung sekolah yang sempit dan tinggi, dan yang ketiga adalah jumlah siswa yang banyak banget yang membuat virus zombienya makin cepat menyebar.

Jalan Cerita

Seorang guru di sekolah memiliki anak yang sering dibully oleh teman-teman sekolahnya. Saking kejamnya pembullyan tersebut, anak sang guru sampai berniat bunuh diri. Ayahnya yang seorang ilmuan kemudian ingin membuat anaknya berani dan kuat sehingga menciptakan suatu senyawa yang akhirnya berujung menjadi virus selayaknya zombie.

Virus tersebutpun kemudian dia suntikkan ke tikus percobaan untuk membuat vaksin untuk anak dan istrinya yang telah berubah. Namun, suatu hari, ada seorang siswi yang masuk ke dalam ruangannya dan tidak sengaja tergigit oleh tikus tersebut. Karena tahu pada akhirnya anak itu akan berubah menjadi zombie, sang gurupun mengurung siswi tersebut hingga akhirnya ketahuan dan siswi tersebut dibawa ke rumah sakit. Sebelum ke rumah sakit, siswi tersebut sempat menggigit temannya yang membuat virus itu menyebar cepat di sekolah.

Awalnya anak-anak ini tidak tahu apa yang terjadi. Hingga akhirnya virus zombie menyebar dan mereka berusaha untuk mencari tempat perlindungan. Setelah berusaha lari dari zombie, akhirnya beberapa siswa berhasil masuk ke kelas yang sama dan berusaha untuk bersembunyi dari para zombie.

Tentu, berdiam diri di antara serangan zombie tidaklah mudah bagi mereka. Apalagi di dalam kelas tidak ada persediaan air yang bisa mereka minum. Belum lagi permasalahan diantara mereka yang mana ada yang tidak cocok, ada yang mau menang sendiri, hingga ada yang berkhianat.

Gimana cerita mereka untuk ke luar dari sekolah dan melarikan diri dari zombie? Ya tonton aja seh dramanya.

Untuk aku, drama ini gak hanya tentang lari dari zombie. Di saat mereka bersama dan mendukung satu sama lainnya, konflik satu demi satu dari mereka kemudian muncul. Mulai dari Lee Cheong San (Yoon Chan Young) yang bersahabat dengan Nam On Jo (Park Ji Hu) yang ternyata diam-diam menyimpan rasa suka kepada sahabatnya. On Jo yang menyukai Lee Su Hyeok (Lomon) yang ternyata malah menyukai Choi Nam Ra (Cho Yi Hyun). Lee Na Yeon yang tidak pandai untuk berteman dengan orang-orang sehingga proteksi pertama dia agar merasa selamat adalah menyakiti orang lain. Sampai kesetiakawanan dari teman-teman lainnya.

Sedihnya drama ini adalah, karena dramanya dibuat semanusiawi mungkin. Gak ada yang tiba-tiba mereka bisa selamat semua dari serangan zombie. Karena itu ada aja setiap episodenya dari mereka yang akhirnya menjadi zombie atau merelakan diri agar teman-temannya selamat.

***

Untuk aku sendiri, aku sangat suka seh sama jalan cerita dramanya. Walaupun aku sangat sedih karena pada akhirnya orang-orang yang selamat sangat jauh dari apa yang aku prediksikan. Ending dramanya sendiri terbuka seh seperti bisa dibuat season 2 gitu, tapi untuk aku rasanya cukup udahan aja deh dramanya, jangan disambung lagi. Karena aku udah merasa sedih orang yang aku harapkan hidup malah mati, huhuhu.

Jadi, siapa di sini yang udah nonton juga? Gimana-gimana pendapatnya?

8/10

2 Comments

  1. Hai Nie, aku ga gitu suka drakor sih. Tapi aku juga lagi nonton ini sama suami di Netflix. Lumayan menghiburlah. Aku geregetan sama Lee Na Yeon sama Gwi Nam ( eh bener ga sih) yang anak perundung itu maksudku.

    1. Iya Gwi Nam, aku juga greget sama dia kok ya gak mati-mati ya, hahaha. Sekarang drama korea udah banyak jenisnya ya mbak, jadi bisa dinikmati semua kalangan. Suami aku kadang-kadang ada drakor yang ok juga suka ikutan nonton dia 😀

Balas Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s