Dear Katniss, hari ini (20/03/2020). Bumi sedang memperbaiki dirinya. Orang orang selama ini berfikir bagaimana cara membuat udara kembali bersih, air kembali jernih dan pohon kembali kuat. Berbagai cara manusia memikirkannya dari yang sangat mudah dilakukan sampai sangat sulit untuk melakukannya.
Tapi, bumi punya satu cara untuk memperbaiki semua itu dengan hal yang tak biasa. Bumi melepaskan satu sel dari dalam dirinya yang berukuran sangat kecil. Kita harus menggunakn microscop untuk melihat sel kuning ini. Sel yang kita sekarang sebut dengan corona virus atau bahasa resmi WHOnya adalah COVID-19.
Dear Katniss, hari ini usiamu adalah 6 tahun. Mungkin saat kau dewasa nanti kau tidak akan ingat dengan kejadian hari ini. Tapi, mama sangat ingin bercerita di sini. Agar kamu bisa sedikit mengingat apa yang terjadi pada dunia sekarang. Bumi sedang berbahagia memperbaiki dirinya. Tapi manusia sedang bersedih. Lupakan kalau tahun 2020 kita sedang membuat mobil terbang. Tahun 2020 ini, kita para manusia dipaksa untuk diam di rumah, cuci tangan pakai sabun, dan saling menjaga jarak.

Sebenarnya, apa yang terjadi, ma?
Bulan desember 2019, di Kota Wuhan, Republik Rakyat China. Seorang dokter menemukan satu penyakit flu baru dari seorang pasien. Dokter berkata ini adalah virus SARS model baru, dan harus ditangani segera mungkin sebelum terjadi penularan masif.
Pemerintah China saat itu menolak mengakui adanya virus baru di Wuhan. Karenanya mereka menghukum orang orang yang menyebarkan info tersebut. Karena kalau sampai terdengar ke dunia bahwa ada virus SARS baru di China, ekonomi negara itu akan terguncang.
Virus SARS sendiri adalah virus corona sejenis flu yang pernah menyerang China pada tahun 2003 katniss. Mama sendiri gak ingat jelas dengan virus itu. Padahal mama sudah kelas 3 SMP dan masuk kelas 1 SMA. Mungkin karena dulu info hanya di dapat dari TV jadi berita tentang virus ini hanya numpang lewat aja di Indonesia. SARS bertahan di China dan dunia selama lebih dari 8 bulan semenjak hari pertama munculnya. Ada 8000orang yang terinfeksi dikala itu.
Akhir bulan januari, tepatnya hari hari seminggu sebelum imlek 2020, akhirnya Pemerintah China mengakui ada corona virus tipe baru yang berkembang di Wuhan, China. Tak beberapa lama kemudian, Pemerintah China akhirnya mengambil kebijakan melakukan penutupan di satu wilayah Kota Wuhan, Propinsi Hubei. Saat mama membaca berita tersebut jumlah kasus di Wuhan belum sampai 1000 orang. Tapi virusnya sudah menyebar ke beberapa negara di antaranya Hongkong, Macau, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Singapura.
Virus corona ini unik. Gejalanya mirip dengan flu seperti demam, pilek, dan batuk. Virus ini menyerang sistem pernafasan. Jadi kalau orang yang terkena virus ini, pernafasannya akan terganggu. Jika yang terkena virus ini adalah orang sakit atau lansia, maka mereka perlu ventilator untuk pernafasan buatannya. Sialnya, karena virus baru, penyakit ini gak ada obatnya di dunia. Orang yang terinfeksi hanya bisa menunggu antibodinya sendiri yang mengalahkan virus tersebut. Kalau antibodinya bagus. Kalau gak bagus? Ya meninggal.
Lalu, apa dampak langsungnya untuk kita, ma?
Mama ingat benar berita itu berlangsung saat kamu libur sekolah untuk imlek. Saat masuk sekolah, sekolah kamu udah antisipasi. Bahwa anak yang liburan dari China harus melapor ke sekolah. Bahwa anak yang sakit jangan dulu masuk ke sekolah. Dan setiap pagi sekolah melakukan tes suhu tubuh kepada anak anak didiknya sebelum diperbolehkan masuk sekolah.
Mama sebenarnya sudah galau dengan adanya virus ini, terutama ketika virus ini sudah masuk di Jepang. Kamu mungkin gak ingat, tapi mama akan ingatkan. Jadi tahun lalu mama dan papa sudah berencana membawa kamu untuk liburan ke Jepang. Tiket pesawatnya sudah dibeli, booking hotelnya juga sudah, bahkan itinerary sudah 80% jadi. Karena itulah setiap hari mama memantau perkembangan virus ini di China dan Jepang. Tapi bukannya dapat kabar baik, setiap hari selalu saja penambahan kasus-kasus baru di negara negara tersebut. Akhirnya mama menyerah. Mama memutuskan untuk tidak pergi saja ke Jepang. Tiket hanya bisa direfund 30%nya, sedangkan hotel bisa 100%.
Karena tidak jadi ke Jepang, papamu berencana liburan di Indonesia saja. Malang jadi kota tujuan kita. Awalnya terlihat ini adalah liburan yang pas. Kita berencana untuk liburan ke Malang tanggal 18 Maret 2020. Tapi Katniss, bumi benar-benar menyuruh kita untuk istirahat. Bumi sedang memperbaiki diri. Dia tidak ingin terganggu dengan pesawat yang lalu lalang di atas tubuhnya. Maka dari itu, awal bulan maret, bukannya virus makin membaik, tapi malah tambah parah. Kasus di Korea meningkat, kasus di Iran meningkat, kasus di Italia meningkat, bahkan kasus di Malaysia meningkat. Gak usalah mama ceritakan kenapa negara negara itu meningkat kasusnya. Kamu bisa cari beritanya sendiri nanti. Tapi yang mama garis bawahi adalah ini karena manusia terlalu sombong dengan virus ini. Sebagain besar kita menganggap virus ini virus biasa saja dan tidak perlu untuk dihindari. Akhirnya, korban bertumbangan. Sampai saat mama menulis ini, sudah ada 242.713 orang yang terinfeksi, sudah ada 9.867 orang yang meninggal di seluruh dunia. Ini sudah amat jauh dengan saat virus SARS merebak tahun 2003. Tapi anehnya, disaat manusia ketakutan, para binatang malah bahagia. Ini terbukti dengan banyaknya ikan yang berenang di sungai-sungai Venice dan burung yang terbang di langit biru China.
Lalu, gimana keadaan Indonesia dan pontianak sekarang Ma?
Indonesia mengumumkan 2 kasus positif pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Disebut pasien 01 dan 02 dan diumumkan langsung oleh Presiden kita Joko Widodo. Indonesia yang dulu sangat sembrono bilang bahwa negara kita gak akan kemasukan virusnya malah berbalik arah sekarang. Pasien 01 dan 02 terrular oleh seoarang WN Jepang yang tinggal di Malaysia. Dia jalan jalan di Indonesia, bertemu orang banyak dan kemudian pulang ke Malaysia dengan dinyatakan positif Corona. Maka, dimulailah babak baru di negara kita ini.
Dari dua menjadi empat, dari empat menjadi 309 sekarang (data per 19 Maret 2020). Para ahli mengatakan jumlah ini hanyalah puncak dari sebuah piramida yang tertutup rapat dan tidak kelihatan. Baru ada 600 sample yang dites di Indonesia, itupun adalah sample 1 minggu yang lalu karena lamanya proses tes yang ada. Bahkan lucunya, kalau ada pasien tes di Pontianak, sample harus dikirim dulu ke Jakarta dan baru akan dinyatakan positif atau negatif setelah 4-5 hari kemudian. Beda banget dengan kondisi di Korea yang ada 119 laboratorium untuk mengetes covid-19 ini. Di Propinsi Kalimantan Barat sendiri, per hari ini sudah ada 2 yang positif, satu di Pontianak dan satu di singkawang. Kamu bayangkan saja berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengirim sample dan sampai mendapatkan hasilnya.
Dan yang paling menyedihkan adalah, Rumah Sakit kita gak siap. Ruang isolasi di Pontianak sangat terbatas, peralatan sangat terbatas, dokter dan perawat kurang. Mama berdoa aja semoga Kota Pontianak gak sampai virusnya mewabah dan kamu dapat membaca ini dengan sehat walafiat dan menjadikan cerita ini sebagai pembelajaran untuk masa dewasamu nantinya.
Lalu, apa yang udah orang lalukan ma?
Sejak minggu ini, banyak Kota di Indonesia sudah meliburkan sekolahnya, termasuk juga Pontianak. Kamu sendiri sudah libur dari tanggal 16 Maret 2020 sampai tanggal 3 April 2020. Syukurlah kamu masih KGB sekarang sehingga tidak terlalu pengaruh juga dengan pembelajaran di sekolah. Bayangkan kakak-kakak tingkat kamu yang kelas 6, 9 dan 12 yang sedang mempersiapkan ujian nasional. Bakalan sekacau apa kondisi pembelajaran mereka.
Pemerintah juga udah mengeluarkan edaran untuk bekerja di rumah (Work from home) bagi sebagian kantor pemerintah dan swasta. Sayangnya, mama dan papa tidak termasuk pekerja yang bisa WFH tersebut. Papamu bekerja untuk mendukung pelaksanaan walikota, dan mamamu yang sedang bekerja di kantor pelayanan publik harus tetap masuk karena Walikota berfikir bahwa pelayanan publik harus tetap jalan. Mama sebenarnya aneh dengan keputusan ini, kita disuruh untuk Sosial Discanting, tapi dengan tetap berjalannya pelayanan publik bukannya akan mengumpulkan masa pada akhirnya? Masyarakatpun seakan gak mau tahu soal virus ini. Mereka masih menganggap enteng dan menyalahkan pemerintah yang mengurangi jumlah pelayanan. Pasar masih saja ramai, warung kopi masih penuh. Edukasi lagi-lagi gagal di sini sampai tingkat masyarakat.
Pagi ini pemerintah melakukan himbauan bagi restoran dan warung untuk hanya melayani pembelian secara bungkus atau delivery. Mama belum lihat juga kenyataannya dilapangan karena masih di rumah, semoga ini benar-benar dipatuhi oleh semua orang.
Mama hanya berdoa semoga Pontianak tidak sampai terjadi seperti Italia yang melockdown negaranya. Bukannya mama takut untuk tinggal di rumah, karena insya Allah mama yakin kebutuhan kita akan tetap stabil, pendapatan mama papa juga gak akan berkurang. Tapi melockdown adalah upaya terakhir pemerintah agar masyarakatnya mau nurut, ini menggambarkan selama ini masyarakat yang gak mau mengikuti perintah pemerintah.
Berdiam di rumah adalah yang terbaik sekarang.
Semoga corona cepat berlalu.
stay safe and healthy yaaa….
sama sama ya mas
Sehat-sehat terus ya Niee. Semoga ini semua segera berlalu!
Iya ko. Semoga cepat berlalu koronanya ya!
Mbaaa, sehat-sehat selalu untuk semuanya ya :’)
Makasih ya, sehat juga buat febri 🙂