My 2018 Resolution: The Big Year


Tahun 2018 sebenarnya mempunyai momok tersendiri buat aku. Yak, selama ini, aku selalu merasa diri aku masih muda karena masih berumur 20an. Sebagai anak kelahiran 88, dengan dikelilingi oleh teman teman kantor yang usianya terpaut jauh lebih tua dari aku, aku selalu merasa sangat berenergik dan bersemangat dalam hal usia. Tapi, mau tidak mau, suka tidak suka, tahun 2018 akan datang juga. Bahkan sekarang tinggal menunggu hari. Tahun di mana usia si Irni akan berubah dari “anak” umur 20an menjadi ibu (muda) umur 30an. Hiks! πŸ˜ͺ

Tidak mau bersedih hati, terlena dan muram meratapi umur yang gak bisa direset lagi, aku harus mengisi tahun 2018 dengan langkah besar. Aku harus melakukan sesuatu yang bisa aku kenang sampai bisa aku ceritakan setidaknya selama 9 tahun ke depan hingga usia aku menginjak 40 nanti. Seperti yang aku lakukan pada saat aku menginjak umur 20, di mana aku membuat terobosan besar dalam hidupku untuk pertama kalinya jauh meninggalkan rumah dan naik pesawat (iya loh, si Irni baru pertama kali naek pesawat umur 20 tahun >.< ). Aku juga perlu melakukan hal besar lainnya di tahun 2018 mendatang. Diumurku yang akan menginjak 30 tahun.

Akan ada tiga resolusi besar yang aku rencanakan di tahun 2018. Tiga resolusi besar yang harus aku rencanakan dengan sangat matang dan penuh kesiapan yang sangat ekstra.

Rehab Rumah

Aku tuh beli rumah yang aku tinggalin sekarang dari tangan kedua, yaitu seorang teman satu kantor aku di Dinas Kesehatan dulu. Rumahnya kecil banget, cuma bertipe 45 tanpa pagar. Sebelum menempatinya, aku sudah menambah sedikit dibeberapa bagian plus bangun pagar. Sampai sekarang seh rasanya masih ok ok aja dengan rumah kecil itu. Apalagi kami cuma tinggal bertiga. Rumah kecil itu sama dengan beresin rumah juga simpel, dan aku sangat suka itu.

Tapi, setiap hari ada aja kita beli barang baru yang membuat kita udah perlu space lebih besar lagi. Belum lagi rencana ketiga (di bawah) yang rasanya sebelum melaksanakannya, aku sudah harus membereskan masalah rehab merehab rumah ini.

Awalnya, niat untuk membesarkan rumah sudah aku rencanain sepulang dari liburan ke Korea kemaren. Tapi namanya si abang itu kalau akhir tahun sibuknya udah gak ketulungan banget. Pergi pagi, pulang udah jam 9-10 malam, kadang malah hampir tengah malam yang membuat kita membatalkan rencananya. Kita niatin lagi untuk rehab rumah di tahun depan. Bismillah aja deh, semoga bisa terlaksana. Soalnya kalau gak, rasanya gak ada waktu lagi kalau rencana ketiga kita diaminkan Allah.

Traveling ke Benua Baru

Yak, tahun 2018 adalah tahun yang pas bagi aku untuk memulai langkah baru dalam dunia traveling aku. Jika selama ini aku berkutat hanya berpergian disekitaran Negara Asean dan Asia Timur, untuk kali ini aku mau berbeda. Kalau selama ini aku selalu bilang, pada umur 20 tahun untuk pertama kalinya aku naik pesawat terbang, aku ingin tahun tahun mendatang bilang: pada umur 30 tahun, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Benua yang berbeda. Dan benua yang aku pilih untuk melaksanakan resolusi aku adalah AUSTRALIA. Iyak! Tahun depan In Shaa Allah irni mau ke Aussie πŸ˜† Perginya juga bertepatan dengan bulan di mana aku akan merelakan umur 20an ku menjadi 30, di bulan Agustus. Yeay!

Awalnya suami hanya merelakan si irni merayakan ulangtahun ketigapuluhnya sampai di Perth. Tapi setelah dipujuk pujuk dengan cinta 😝 akhirnya mau juga dia ngajak istrinya ini mengunjungi Sydney juga. Aaahhh, si irni jadi gak sabar pengen umur 30. Biar cepet cepet bisa ke Sydney πŸ˜† *kemudian teringat lagi umur sudah semakin tua*

Merencanakan Kehamilan

Iya, si Irni mau program hamil lagi tahun depan πŸ˜†

Sebenarnya, aku maju mundur untuk memiliki anak kedua ini. Dulu, waktu baru hamil si K, aku berencana kalau K berumur 3 tahun aku bakalan melepas KB dan melahirkan sebelum umurku 30 tahun. Tapi rencana hanya sekedar rencana. Aku sangat galau tentang mengasuh anak setelah si K lahir. Bagaimana aku harus berjuang untuk memberikan ASI eksklusif untuk K (yang hanya bisa aku lakukan sampai umur K 1 tahun 7 bulan). Bagaimana aku harus bangun setiap malam untuk menyusui K sampai umurnya hampir 3 tahun. Bagaimana aku harus mengurusnya sendirian di rumah dikala papanya harus kerja lembur. Mungkin itu bukan sesuatu yang wah bagi sebagian orang, tapi untuk aku yang sedari kecil tidak mempersiapkan diri untuk itu, mengurus anak (apalagi sendirian di rumah tanpa orangtua atau ART) itu sangat menguras energi.

Setelah umur K 3 tahun, aku rasanya baru mulai bernafas lega. K udah gak ASI lagi yang membuat ritme tidurku jadi mulai membaik lagi. Setelah K lepas ASI rasanya tubuh aku lebih segar loh daripada biasanya, dan aku sangat suka dengan hal itu. Selain masalah ASI, mengurus anak itu mulai menyenangkan diumur 3 tahun ini loh. Aku bisa beberes rumah tanpa khawatir dengan si K yang lagi maen-maen sendiri. Aku udah bisa mandi dengan tenang berlama-lama sambil anaknya nonton TV. Aku kadang juga bisa nulis blog (walaupun masih digangguin) di rumah! Ah, betapa bahagianya punya anak umur 3 tahun itu. Kebahagian yang membuat aku takut untuk memulai ritme lama untuk mengasuh bayi lagi >.<

Sempat kepikiran dan ngobrol dengan abang gimana kalau kita punya anak 1 aja gak usah nambah lagi. Udah enak banget hidup bertiga dengan K. Tinggal kita fokuskan hidup kita ke K aja selesai masalah, tanpa harus mencabangkan fikiran ke mana-mana lagi. Si abangpun ok-ok aja kalau emang keputusan aku untuk mempunyai satu anak udah mantap. Etapi suatu saat K tiba-tiba ngomong kalau dia pengen punya adik cowok. Awalnya kita fikir ah palingan dia ngomong selintas aja yak, dan besok besok udah lupa πŸ˜› Tapi ternyata gak loh! Dia terus ngomong pengen punya adik cowok sampai sekarang. Bahkan beberapa waktu yang lalu dia sudah menyiapkan nama untuk adeknya! Kadang pas kita lagi di rumah neneknya dan dia berebut maenan sama sepupunya yang masih bayi aku suka becandain: gimana mau punya adek kalau gak mau berbagi maenan sama zia? Eh dianya bales jawab dengan muka lempeng: kalau sama adek, dia mau berbagi, kalau sama zia dia gak mau πŸ˜†

Akhirnya, hasil diskusi aku dengan si abang suami, kita akan merencanakan hamil lagi. Dan karena aku gak mau sudah tua masih hamil (apalagi mengurus bayi), maka tahun depan adalah waktu yang paling pas untuk memulai rencana itu. Untuk kelancaran resolusi ini, aku harus mempersiapkan diri banget. Terutama masalah kesehatan. Untungnya, aku menemukan multivitamin yang cocok untuk menyukseskan resolusi si irni Theragran-M.

Gak enak kan yak lagi sibuk-sibuknya ngeberesin urusan rehab merehab rumah eh kita jatoh sakit. Atau lagi mempersiapkan liburan eh gak enak badan, pasti nyebelin banget kan yak! Nah, Theragran-M ini cocok banget untuk kita yang sybuq banget tapi gak mau sakit (ya iya lah Niee, mana ada orang yang mau sakit πŸ˜› ), karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Theragran-M sudah diresepkan oleh para dokter selama 40 tahun (sejak tahun 1976).
  • Kombinasi Multivitamin (Vit A, Vit B, Vit C, Vit D, Vit E) dan Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc) di dalam Theragran-M terbukti meningkatkan, mengembalikan dan menjaga daya tahan tubuh, serta Vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan.
  • Cocok untuk masa penyembuhan berbagai jenis sakit yang membutuhkan dukungan daya tahan tubuh yang maksimal.
Komposisi Theragran-M

 

Komposisi Theragran-M ini lengkap banget kan yak. Mulai dari vitamin (A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D3, E) sampai mineral iodium, besi, tembaga II, Mangan II, Magnesium dan Zinc. Kayaknya cocok banget neh nanti untuk habis melahirkan yang pastikan kelelahan banget. Udahlah kelelahan, emak gak boleh sakit lagi! Kalau sakit jangan lama-lama! Ntar anak sama siapa! πŸ˜›

So, itulah resolusi tahun 2018 si irni. Kalau kalian resolusinya apa? Yuks di shared yuks :mrgreen:

***

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.

52 Comments

  1. hahaha. sama kok, mbak, aku juga pertama kali naik pesawat umur 21. πŸ˜›

    salam kenal btw, semoga resolusi untuk tahun depannya jadi kenyataan! πŸ˜€

  2. Wah, hadiah ulang tahunnya mewah sekali :)) Semoga lancar prosesnya ya, Mbak. Australia indah banget kok. Silahkan mampir Brisbane kalau bisa. Kotanya sepi sih, tapi justru itu nikmatnya hehe

  3. aamiin untuk semua resolusi di 2018 ya mbakk , semoga terwujud semuaa .. untuk yg promil pun samaa, jadi resolusi akuu juga tahun depan .. traveling ke benua lainn , ikutt donkk mbakk hehehhe

    1. semoga program hamilnya juga bisa terlaksana ya mbak, jadi anak kita seangkatan, hahahaha.

      ayo mbak, sini kita jalan jalan bareng πŸ˜€

    1. yang bikin kecewa itu sebenarnya aku rasa bisa lebih daripada itu, tapi menyerah duluan karena udah terlalu capek setiap malam bangun >.<

      makasih yak πŸ™‚

  4. Kalau sedang merencanakan kehamilan boleh tu mba ditambah vitamin asam folat. jadi makannya theragran sama vitamin asam folat aja. theragran buat mempersiapkan kondisi fisik biar fit menyambut kehamilan, asam folat mempersiapkan calon janin nya. semoga berhasil ya mba…

Leave a reply to dinamars Cancel reply